Selasa, 30 Juni 2009

Haha... I like to move it move it...


Kemaren akhirnya berhasil memenuhi ambisiku yang baru terencana sehari sebelumnya. Beli DVD! Yosh! Kaset DVD, maksudnya. Hehe. Biar mengatasi kesuntukan di liburanku kali ini (karena aku takut mati kebosanGan!).

Berhubung duit pas-pasan, aku cuma beli DVD bajakan di sepanjang Jalan Mataram. Haha. Jadi inget iklan layanan masyarakat di TV: "DVD bajakan itu melanggar hukum karena nggak bayar PPN". Ya elah, DVD original berapa harganya? Mahal tauk! Kalo pemerintah kepingin warganya beli yang nggak bajakan, ya turunin dong harganya.

Akhirnya aku beli Madagascar 2 (kata Sarah lucu banget). Padahal awalnya aku dipeseni Husein buat beli Transformer yang baru (bahkan DVD bajakannya belum ada! Ya iyalah. Wong launchingnya baru sedetik yg lalu :D). . Awalnya aku nggak ngedong jalan ceritanya Madagascar 2. Aku nggak nonton yang pertama, soale. Hehe. Tapi emang lucu. Geje geje piyeee ngono. Apalagi si Moto Moto yang bweee sok kecakepan banget (dubbernya Will.I.Am-nya Black Eyed Peas). Haha. Apalagi endingnya: masa' kuda nil nikah sama jerapah? Yah, namaemo kartun. Namanya juga kartun.

*Bajakan nggak papa, yang penting gambarnya nggak kalah bagus sama yang asli. Haha*
(itu kenapa orang lebih milih beli DVD bajakan yang murah & kualitas gambarnya bagus daripada DVD ori yang harganya bisa 15 kali lipat, tapi gambarnya sama aja sama DVD bajakan)

Minggu, 28 Juni 2009

Kejujuran

Kejujuran.
Sebuah kata yang sarat makna dan kadang bikin hidup kita jadi jungkir balik.
Munafik kalo saya bilang, "Ayo jujur!", karena memang saya sering nggak jujur. Hehe.
Dari yang saya tau di Al-Quran ataupun di hadits Nabi, kejujuran itu penting, kalo kamu nggak mau dilaknat Tuhan sebagai orang munafik.

Jadi saya pernah ngalamin yang nggak enak banget tentang kejujuran (ok, jangan ditiru!). Saya pernah berada di suatu masa ketika kejujuran bener-bener terbuang percuma di kantong sampah. Saya sering dilema kalo ada orang yang ngomong,"Elo temen apa bukan, sih? Bo'ong buat nyelamatin temen aja nggak bisa!"
*maaf buat oknum yang merasa tersinggung :D*
Kalo saya jujur: nanti dikatain ember lah, baskom lah.
Kalo saya bo'ong: bertentangan dengan hati nurani saya.
Nah lhoh.
Dan saya percaya bahwa hampir semua orang pernah ngalamin perasaan dilema-hati-nurani seperti itu.


Dan pada waktu itu, saya harus hidup dalam kebohongan selama bertahun-tahun.
Saya sama sekali nggak kenal apa itu kejujuran hati nurani di masa itu. Konyol banget lah pokokmen. Sembunyi di balik topeng dan menjadi "Yes Girl".

Dan di akhir masa itu, akhirnya saya membuat keputusan sangat beresiko dan revolusioner (halah). Walopun masih kalah dengan revolusi zaman Meiji, tapi pengaruh itu cukup besar di komunitas saya. Orang yang dari awal nggak suka sama saya, makin nggak suka sama saya. Haha. Tapi alhamdulillah, saya juga punya pendukung 'kejujuran' itu. Mereka lah yang selalu support saya. Thanks, guys.

Kami akhirnya lebih milih jadi individualis daripada maksain diri pake topeng kayak masquerade. Dan di waktu itu saya dapetin makna bahwa kejujuran maha agung dari semua perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Saya akhirnya mulai nggak simpatik sama orang yang memperoleh kesuksesan dengan kecurangan. Meskipun itu adalah dedengkot dari komunitas besar saya (so what?).
Well, saya akhirnya bisa SUKSES mengakhiri masa krisis itu dengan kejujuran!

Saya kadang emang polos. Polos banget. Kadang terlalu jujur. sampe sering ditertawakan orang.
Biarin. Yang penting hati saya plong.
Yaaaa, di sisi lain. Kalau mau, saya juga bisa jadi pembohong ulung. Bahkan ibu saya yang dosen drama dan harusnya sudah terlatih mbaca mimik orang, bisa saya bohongi :D.
Tapi konsekuensinya satu: nggak plong. Hati saya ngerasa mbawa beban yang berat banget.

Jadi, pintar-pintarlah mbaca situasi. Kapan kamu ngomong jujur dan kapan kamu ngomong bohong (nggak jelas :p).

Sabtu, 27 Juni 2009

Jogja itu Sempit!!

Siapa bilang Jogja itu gede?
Bioskop yang gede cuman ada dua: 21 Amplaz sama XXI Jalan Solo.
Mall? Yah lumayan sih (lumayan dikit maksude): Gale, Amplaz, Malioboro Mall, Saphir Square, Ramai Mall. Ketoke cuman itu aja.
Jalur trans jogja aja dijadiin satu sama jalan raya biasa (nggak kayak di Jakarta yang punya jalur sendiri :D)


MENURUT ASTRONOMIS (DAN GEOGRAFIS)

Daerah Istimewa Yogyakarta
(atau Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta) dan seringkali disingkat DIY adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di sebelah utara. Secara geografis Yogyakarta terletak di pulau Jawa bagian Tengah. Letak astronomisnya 7-8 LS dan 110-111 BT (sumber: wikipedia.com)

Saking kecilnya, DIY cuman punya 1 kotamadya, yaitu Jogja (yang juga sebagai ibu kota provinsi) dan 4 kabupaten, yaitu Bantul, Sleman, Kulon Progo, dan Gunung Kidul (sumber: Pelajaran IPS kelas 3 SD :D).

DIY adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang berpredikat sebagai Daerah Istimewa, setelah Aceh 'mengundurkan diri' sebagai Daerah Istimewa.






Sik sik


Kayaknya dari awal saya nggak mau ngasih kuliah tentang Jogja :D

Udah OOT nih (kata Gilang)


OK kembali ke topik. Jogja itu sempit! Bagi saya yang sudah 18 tahun tinggal di Jogja, Jogja memang sempit. Luasnya 'hanya'3.185,80 km persegi. Tapi bukan itu, masalahnya (iya juga sih sebenernya :p). Misalnya gini, temen kuliah saya si Anu ternyata temen SMP si B. Padahal si B itu temen SMA saya. Atau temen SD saya si C itu ternyata temen SMAnya si Anu. Banyak tuh cerita kayak gitu di kampus. Kalo enggak, temen SMP saya ternyata satu jurusan sama temen SMA saya di kampus (tentunya beda kampus sama saya). Atau gini, ternyata adek saya adalah temen seangkatan adiknya kakak kelas saya. Atau ternyata bapaknya atau ibunya si Anu ternyata adalah temen lama orangtua saya.

Nah, kalo yang ini agak aneh (menurut saya), tidak aneh (menurut bapak saya). Setiap syawalan Bani - Bani yang saya ikutin (haha), pasti di situ ada temen saya (dan biasanya kami saling kaget-kagetan karena ternyata kami masih saudara). Atau suatu hari bapak saya ketemu bapaknya temen saya, kenalan, cerita panjang lebar, dan ternyata orangtuanya bapaknya temen saya (alias mbahnya temen saya) adalah sepupu dari Pak Anu. Padahal Pak Anu itu adalah kakaknya simbah saya. Nah lhoh....


Hahaha. Benar kata orang: DUNIA HANYA SEBESAR DAUN KELOR (termasuk JOGJA :D)

mou owatta!

Ujian selesai!!!!

*Ngolet dulu. Huuuuuuuuuuuaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh*

Alhamdulillah, dari beberapa mata kuliah yang diujiin, saya hanya merasa berhasil di dua mata kuliah: Dokai dan Hyoki. Yah, tak apalah. Entah kenapa, saya merasa kurang serius di semester ini.

Selasa, 23 Juni 2009

)(^&$##%&&**(^%$#!

Saya butuh suasana tenang.
Tapi selalu aja ada yang ngerusak suasana.
Pliiiiiiiiiiiiisssssssssssssssssssss..........................................................
Saya butuh suasana yang damai


di RUMAH!

MUAK

..................................................




Akhir - akhir ini saya muak menyebut bangunan itu sebagai



RUMAH!




..................................................

Minggu, 21 Juni 2009

Dengarkan Curhatku

Curhat ahhhh....

Sumpah, kepengen curhat
(yo wis to Fi. Curhat kok angel)

Well, saya merasa (dan mungkin memang) tipe orang yang sangat protektif terhadap segala sesuatu yang saya anggap penting dalam hidup saya. Saya terkadang merasa bahwa apa yang saya lakukan malah membuat sesuatu itu menjadi terkekang. Tanpa mencederai pemikiran seseorang terhadap saya, saya bisa saja kehilangan sesuatu itu kalo diperlakukan over protektif, katanya. Hufff.... Dan ketika orang itu bicara seperti itu pada saya, biasanya saya malah muntab. Tersinggung.
Tapi di lain pihak, omongan orang itu ada benarnya. Sebenernya yang saya lakukan itu apa? Well, saya emang egois. Egoiiiiiis banget. Saya terlalu takut kehilangan sesuatu itu. Sebenernya, saya takut kalo pengungkapan sayang saya terhadap sesuatu itu malah berubah menjadi pengekangan terhadapnya.
Cewek agresif. Huh. Memang itu pantes buat saya. Julukan yang ngeselin, memang.

Lalu apa? Saya susah buat berubah.

Mbah Surip Addict

Akhir-akhir ini entah kenapa teman-temanku pada heboh lagunya Mbah Surip yang "Tak Gendong". Hahaha. Kata para senpai, yang mempopulerkan lagu itu di kalangan kami adalah Mas Awe. Huiiiiii........


Gara-gara penasaran, aku akhirnya download lagunya lewat 4shared di rumah. Husen langsung ketawa begitu denger lagunya. Bapakku ikut-ikutan nyanyi. Dan ternyata dua sepupuku, Lana dan Dek Pipit juga tahu lagu itu. Wis eksis ki lagune.

Suatu sore, aku nonton TV. Kebetulan di SCTV pas acara PlayList, datengin bintang tamu Mbah Surip! Wakakakakakakakak... Udah gitu didampingi 9 model cantik pula. Geje amat sih. Hahahaha... Kata bapakku (yang entah kenapa sekarang seneng mantengin acara musik begitu lagunya Ungu ft Iis Dahlia muncul di mana - mana), baru SCTV yang muter lagunya Mbah Surip :D.


"Tak gendong ke mana - mana
Tak gendong ke mana - mana
Enak, to?
Mantep to?
Daripada kamu naik busway nanti kesasar
mending kamu tak gendong
...............
Wheeeeeeeeeere are you going?
OK, I am booking
Wheeeeeeeere are you going?
OK, my darling
...............
Tak gendong ke mana - mana
Tak gendong ke mana - mana"






SELAMAT!

*selamat buat sepupuku, Wong Ngaliem (itu nama sebenernya) yang udah LULUS UASBN SD dengan NEM 26,95*






*SELAMAT! Buat Moehi09 yang LULUS!*
(nggak komen apa-apa. Takut diprotes :D)





*SELAMAT! Buat SMP Moechild yang siswa-siswanya pada LULUS*




*SELAMAT! Buat SD Muh. Karangkajen yang siswa-siswanya juga pada LULUS*



SELAMAT

SELAMAT

SELAMAT

SELAMAT

SELAMAT!!!!

Minggu, 14 Juni 2009

Headline News yang (nggak) New

Kenyang... Habis makan.
UAS kaiwanya OH MY GOD banget. Nggak tega nulis di sini.
Kapan - kapan aja.

Ditagih naskah lagi sama ibu.
("Jikan ga nai.............")

Ditagih IP tinggi lagi sama ibu.
("Well, itu bener - bener menohok banget. Itulah yang terjadi kalo kamu adalah anak dosen di universitas yang terbaik di negeri in dan orangtuamu adalah sosok yang perfect")

Lagi mumet mikirin tugas akhir komposisi
("Sampai yang lain ditelantarkan, termasuk KAIWA!")

Mbak Cencen & Mas Awe jadian!
("Nah, ini baru berita")

UNAS tahun ini payah!
("BNSP sampe ngadain UNAS ulangan diem - diem. Ra mutu!")

Yang nggak lulus di Moehi tahun ini 21 orang
("Nggak lulus kok jamaah? What's wrong with u, Moehi?")

Porsi kursi di UGM buat SNMPTN 2009 bertambah 100%
("Yes! Tambah peluang buat yang kepingin masuk UGM)

Kata Tatang sensei, porsi kursi camaba di Sastra Jepang tahun ini 50 orang
("Semoga kaum laki - laki nggak jadi minoritas lagi")

Sabtu, 06 Juni 2009

05062009

05.06.2009

Hari yang sangat menyenangkan (oh, yah???). Awalnya aku dateng ke kampus sekitar jam setengah delapan (biasanya jam segitu udah ada kuliah Bunpoo by Oekon Sensei), buat jaga-jaga apakah si Bunpoo itu ada apa enggak (itu saran dari Mbak Lastri, red). Oh ya sebelumnya juga ada janjian sama anak-anak sekelas buat foto bareng-bareng di depan tulisannya FAKULTAS ILMU BUDAYA (pakek "D" :p) sama Hisamatsu sensei. BUat kenang-kenangan beliau, soalnya salah satu sensei favorit saya yang totemo omoshiroi itu bakal pindah ke Semarang, ngajar di UNNES. Huhuhuhu.....

Sebelum sesi pemotretan, aku dan beberapa teman lain belajar Dokai. Soalnya sehari sebelumnya sama Pak Robi dikasih tugas suruh milih: ngapalin bahan bacaan "Watashi no Yume" atau mbaca cepet "Watashi no Yume". Khusus untuk yang mbaca cepet harus di bawah 2 menit. Olalala... Untuk yang itu, nanti selengkapnya bakal aku ceritain.

Waktu lagi asyik-asyiknya latihan mbaca cepet sama Aldy, tiba-tiba dia teriak:

Aldy: "Weh, Pak Oekon tadi barusan naik ke Gedung A! Sapa tau ada Bunpoo"

Fia: (kaget) "Hah? Mosok?"

Alhasil aku dan ALdy lari cepet menaiki tangga gedung A buat nyusul Pak Oekon. Ternyata e ternyata Pak Oekon bukannya menuju kelas A210 tempat biasanya kuliah bunpoo, tapi malah masuk ke ruangan lain! Hahahaha.... Aldy langsung teriak-teriak, "Kejebak! Kejebak!". Mbak Lastri yang nyusul kami malah jadi bingung.

FAIL!



Setelah nunggu luama buangetie, pemotretan sama Hisa-sensei yang rencananya bakal digelar jam 8 pagi, molor sampek setengah 9. Padahal kuliah dokai jam 9. Ternyata kalo untuk masalah on time, walaupun kamu adalah mahasiswa Sastra Jepang UGM sekalipun, selama kamu adalah rakyat Indonesia, pasti bakal ngaret.

FAIL-nya lagi, ternyata Ardha, sang perencana motret2 itu nggak nyadar kalo tulisan FAKULTAS ILMU BUDAYA (pake "D" :p) udah dipindah dari yang di deket kolam kodok (kata mbak cencen) ke depan gedung C, yang notabene sebenernya juga tulisannya lebih kelihatan di situ daripada di deket kolam kodok. Aneh! Kenapa nggak dulu2 dipindahinnya?

Waktu udah baris-baris rapi, kami baru nyadar. Pijar, Azam, Lastri, ma Irma mana? Dodol! Temen sendiri kelupaan! Ternyata mereka lagi di perpus kenkyuu.
Akhirnya foto panas-panas itu selesai juga (Pijar, Azam, Lastri, dan Irma akhirnya ikut foto-foto). Hisa-sensei asyik banget. Berasa jadi gakusei, katanya. Hahaha... O ya yang motret itu kakaknya Ardha.

Kamipun akhirnya ngebut menuju gedung G, takut telat. Tempat kuliah Dokai. Halah, bosomu, Fi. O, ya sebelumnya aku udah beberapa kali latihan mbaca cepet dan selama latihan itu, rekor membaca tercepatku adalah 1:27.8. Aku pun jadi orang pertama yang maju. Soalnya nggak ada yang mau maju duluan. Mau tahu hasilnya,,,,,


Jeng jeng......

1:28!!!!!!


Plokplokplok

Kata Azam, itu karena besarnya mataku yang bisa menjangkau semua tulisan bacaan Watashi no Yume itu. Hahaha...

Setelah itu yang maju Irma.

Habis itu Inung (nah tiba-tiba Pak Robi nyuruh Inung nggak usah bawa teksnya sendiri ke depan. Cukup pake naskahnya Pak Robi aja).

Tapi sayang, nggak semua anak kebagian maju. Akhirnya Pak Robi mbuka sesi kedua setelah kuliah di kenkyuu (termasuk Gilang yang belum kebagian maju tadi).

Lanjut......

Habis Dokai dan habis makan, aku ikut AAI kelompoknya Sarah lagi. Udah dua kali. Hehe... Rencananya mau nonton film. Sarah bawa laptopnya plus DVD2nya. Kami akhirnya ndekem di C201. Tapi olalala.... Nggak ada satupun di antara kami (aku, Sarah, Pijar, Andini, Thiwuk, Tian, Ardha, Intan, dan Mbak Dita) yang bisa ngoperasiin LCD! FAIL lagi..... Setelah bersusah payah, sok tahu sini, sok tahu sana, akhirnya Mbak Dita ngusulin buat SMS Mas Awe. Mas Awe pun ngasih saran lewat SMS, tapi nggak manjur (Kakek Guru, nggak berguna tuh). Dan akhirnya nonton filmnya nggak jadi.

LOLOLOLOLOLOLOL.....

Habis itu aku, Sarah, ma Pijar ke Arab Corner (basecamp kami sekarang). Di situ udah ada para senpai: Ogik, Awe, Mbak Cencen, Mas Aryo, Mbak Risa, dan lainnya (ada Gilang juga). Para senpai itu lagi ngitung hasil angket buat mbantu penelitian Tuti-sensei. O, ya aku juga ada rapat sekbid Keamanan dan Kebersihan (K2) buat makrab. Tapi pada nggak dateng-dateng.

Aku dan Sarah akhirnya sholat dhuhur dulu.

Setelah sholat, Ahmad ma Seto dateng. Satu anggotaku nggak dateng. Dengan sangat brilian, Mas Ogik ngusulin kami buat sewa HT (great job, Mas!).


Sarah: "Kampret 1 kepada Kampret 2"
(ala orang make HT ^^)

Setelah lega masalah ngelist biaya K2, ternyata petaka baru dimulai. Mas Awe ma Mas Ogik mulai kumat. Mereka sekongkol nggantungin tempat pensil saya di dahan pohon depan Arab Corner (perlu diketahui bahwa Arab Corner adalah lantai 2). Aku nyoba ngegapai-ngegapai tempat pensilku tapi nggak bisa-bisa! Kurang tinggi sih (sesaat inget iklan susu HiLo Teen "tumbuh tuh ke atas, nggak ke samping". Sial!). Mas Aryo dengan baik hati ngambilin tempat pensilku (makasih :p). Tapi celaka empat belas, tempat pensilku direbut lagi sama Awe dan untuk kedua kalinya digantungin di pohon yang sama (Mas Aryo: "Wang. kurang medhun! Kurang medhun le nyantolke!"). Huah, dasar!

Aku lupa akhirnya yang ngambilin tempat pensilku sapa :D. Tapi habis itu tempat pensilku ku masukin tas. Hahahahahahahahaha...................


Tapi tetep aja aku masih diusilin ma Awe. Sampek nggak tega nulisnya.

Aku pulang jam setengah empat. Soalnya jam 5, mau nonton Sastra Jepang di Jogja TV (tapi nontonnya di rumah bkn di Jogja TVnya :D).