Jumat, 30 April 2010

Mother - SEAMO

Hi Mother,
Haikei, genki ni shitemasuka?
Saikin renraku shinakute gomenBoku wa nantoka yattemasu...

Chiisana karada ni chiisana te
Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute
Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai
Dakara kodomo ni mo tsutaetai

Chikaku ni iru to iradatsu kuse ni
Tooku ni iru to sabishiku kanji
Anata wa sonna sonzai Donna mondai mo
Mi wo kezutte kaiketsu suru
Soshite
Boku no shitteru dare yori mo
Ichi-ban gamandzuyoku TAFU desu
Itsumo massaki ni ki ni suru
Jibun janaku boku no karada de

Suiji sentaku
Souji ni ikuji
Amatta jikan sara ni shigoto shi
Ichi-ban hikui basho ni aru mono shika
Motomenakattano
Anata yo
Atarimae sugi wakaranakatta
Hitori de kurashi hajimete wakatta
Anata no sugosa
Taihensa
Sore wo omoeba
Kyou mo boku ganbareru sa

Chiisana karada ni chiisana te
Shiraga mo majiri
Marukunatte
Shikashi boku ni wa
Nani yori mo ookikute
Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai
Dakara kodomo ni mo tsutaetai

"Ashita asa shichi-ji ni okoshite" to itte
Anata jikan doori ni okoshite kurete
Shikashi
Rifujin na boku wa
Neboke nagara ni iu kotoba wa "Urusee!"
Konna kurikaeshi no RUUTIN
Iyana kao hitotsu sezu ni
Anata
Mainichi okoshite kureta
Donna mezamashi yori atatakaku seikaku datta

Sore de mo aru hi
Gakkou wo ZURUyasumi
"Ikitakunai" to ii
FUton kara ichido mo denu boku mae ni
Kao wo ryoute de ooikakushi
Oogoe agete naita
Boku mo kanashikute naita
Sono toki boku wa
"Nante baka na koto wo shitan da" to jibun semeta

Chiisana karada ni chiisana te
Shiraga mo majiri
Marukunatte
Shikashi boku ni wa
Nani yori mo ookikute
Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai
Kanshashitemasu
My Mother

Kodomo ni sakidattareru hodo
Tsurai koto nante
Kono yo ni nai no dakara
Tatta ichi-byou de mo
Anata yori nagaku ikiru koto
Kore dake wa mamoru
Kore dake wa...

Anata no kodomo de yokatta
Anata ga boku no haha de yokatta
Itsu made mo kawaranai
Zutto zutto kawaranai
Boku wa anata no ikiutsushi dakara...

Chiisana karada ni chiisana te
Shiraga mo majiri
Marukunatte
Shikashi boku ni wa
Nani yori mo ookikute
Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai
Dakara kodomo ni mo tsutaetai

Zutto boku no haha de ite
Zutto genki de ite
Anata ni wa mada shigoto ga aru kara
Boku no oyakoukou uketoru shigoto ga...


-------------------------------------------------------

sangat menyentuhku. huhuhuhu...
well ternyata yang perlakuanku selama ini dengan ibuku mirip banget sama lirik di atas. Ckckck. Astaghfirullah..... Bener kata pepatah "kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang jalan".

Silakan liat translatenya di sini




ja ne...

Selasa, 27 April 2010

Saatnya Berubah (UNAS)

I have a bad bad bad bad bad news.

Seharusnya diadakan hari berkabung nasional untuk ini. Well, tapi sepertinya pemerintah lebih care memerhatikan masalah Susno-Sjahril-Anggodo-Misbakhun-Senturi yang nggak kelar-kelar kayak sinetron stripping. Bosan. Over ekspos menyebabkan seseorang gila kamera. =_=

Gantian saya yang nggak peduli soal masalah-rumit-orang-dewasa-yang-terlalu-aneh-dalam-mencari-uang itu. Saya lebih peduli dengan kasus di bawah ini:

Give me U give me N give me A give me S

Sebenernya saya alergi mendengar keempat huruf itu. Pengalaman pahit di masa lalu. Yeah, banyak kecurangan yang terjadi di sekitar saya 2 tahun lalu dan mereka mendapatkan hasil yang seharusnya bukan usaha mereka. Saya misuh-misuh saat wisuda dan jadi anti-nyontek dan pencontek sejak saat itu.

Dan saya tidak terlalu menyukai reaksi sekolah saya waktu itu.

Sekarang, hal yang sangat sangat sangat saya takutkan terjadi. Tingkat kelulusan UNAS menurun drastis; bocoran jawaban soal menggila; dan lain-lain.

Oh Indonesiaku yang malang. Sangat primitif dalam menentukan kelulusan seorang siswa.

Jogja termasuk daerah yang tingkat kelulusannya terendah. Nggilani. Aku nggak terlalu yakin dengan beberapa pendapat yang menyatakan bahwa tingkat kejujuran yang tinggilah yang menyebabkan itu semua. Apalagi ketika tahu kalau tingkat kelulusan almamaterku yang sangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat aku cintai terjun payung. 68 siswa nggak lulus. Atau mungkin 64 siswa? Yah pokoknya di atas 60 siswalah.

Klop. Sip. Plokplokplok. Gedung gede. Tawuran. Sekolah Islam. Tawuran. Biaya mahal. Tawuran. Banyak yang nggak lulus. Tawuran.

What's wrong with you, guys?????????

Aku dan bapakku yang kebetulan almamaternya sama, geregetan. Gemes. Gimana bisa aku bangga sama almamaterku kalo ternyata yang ditonjolkan adalah hal-hal yang nggak ada positif-positifnya? Gimana aku bangga sama almamaterku kalau yang dilihat adalah dengan apa kamu ke sekolah, apakah jam tanganmu dan tasmu bermerk, apakah hapemu Whiteberry, dsb. Gimana aku bisa bangga sama almamaterku kalau yang dibanggakan adalah fasilitas yang segudang sedangkan SDMnya seperti itu? Gimana aku bisa bangga menceritakan almamaterku di depan kawan-kawanku kuliah kalau yang mereka tahu hanyalah sebuah sekolah mewah dengan fasilitas nomor satu tapi banyak siswa yang tingkah lakunya kayak bonek?


Aku nggak bermaksud menjelek-jelekkan lho. Beneran. Maaf deh kalo ada yang tersinggung. Ini adalah bentuk geregetanku yang lain, dengan tulisan. Kalau lisan, sudah nggak terhitung lagi kayak apa. Well, semoga almamaterku semakin berjaya, sukses, dan BERUBAH. Saya peduli dengan almamaterku dan masa depan semuanya.





ja ne...

Senin, 26 April 2010

Bad Mood (part:????)

Ii tenki desu ne...

Date: April 26th, 2010 (11:42 AM)
Place: Brown Chair (bangku coklat) FIB UGM
33-34 derajat Celcius (Panas!)

-------------------------------------------------------------------------------------------

- Dosen-dosenku sedang kompak ngasih tugas yang naudzubillah (arigatou gozaimasu, sensei). Dan rasa malas untuk mengerjakan itu semua datang, datang, dan datang. Ugh! Susahnya menghilangkan rasa moody seorang yang moody-an. Apalagi kalau orang itu adalah aku.

- Aku bolos follow up AAI (gomen ne, Mbak Endah)

- Dan entah kenapa perasaan yang sangat sangat menyebalkan yang kupikir sudah hilang beberapa waktu yang lalu, sepertinya datang lagi.

+_+

Ah ingin sekali meluapkan kekesalanku sama orang lain. Ada nggak ya yang mau aku gebukin, caci maki, dan misuh-misuh? Ada yang bersedia?
Kalau ada, silakan temui saya di bangcok.


Hahahahaha... Aku rasa nggak ada hubungannya antara perasaan itu sama bad mood dan kebanyakan tugas. =_=

Banyak yang terjadi di sekelilingku akhir-akhir ini. Semoga semuanya baik-baik aja.


ja ne...

Sabtu, 24 April 2010

Nostalgi(l)a: DESONK. Hahahahahaha

Jangan ketawa! Hahahhaha (lha iki malah ngakak). Hahahaha (Ketawa nggak habis-habis)


HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA..........


Ah sumpah ye kalo diinget-inget lucuuuuuu banget. Hahahahahahaha (uwis fi! ngguyumu medeni!).

Zaman SMA tuh. Hahahahaha. Aneh banget deh. DESONK. Wakakakakakakaakkak


Aku mau cerita tapi takut orangnya baca (nggak mungkin! muri dayo....). Hahahahahaha (uwis Fi uwis ngguyune).

Ehem.

DESONK adalah makhluk aneh antah berantah yang jadi temen sekelasku waktu kelas dua (dan tiga). Hahahahaha. Aneh bin ajaib. Kesan pertamaku: dewasa dan pintar (ngek!). Yang bikin aku awalnya lho awalnya (kalo si Widya Laksmi Ramya mbaca ini harap dibicarakan dengan Jihan Aulia dan atau Sutri! wkwkwkwk) well oke, aku ngaku: kagum. Harap jangan salah sangka dulu kalian (terutama ketiga orang yang aku sebut di atas). Kagum karena senang mendekatiku kalo ngerjain PR (apa-apaan ini?). Kagum karena dia pintar debat (ckckck). Kagum karena yah gitu lah. Dan alhamdulillah, aku mengenal baik (lumayan baik) pacarnya. Yah kalo sekarang, dibandingin sama MMD mah jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh. Dari tampang aja jauh. Hahaahhahahahahahaha.

LOLOLOLOLOLOL. Ini baru permulaan drama --entah berapa babak-- itu.

Akan tetapi kekaguman itu nggak berlangsung lama. Tiba-tiba mencling-menclingnya ilang. Blerrr.... Aku lupa gara-gara apa. Tapi yang jelas aku jadi nggak kagum lagi sama dia, yang ada adalah ngajak ribut melulu. DESONK mendadak jadi teman berantem (baca: padu) paling yahud di kelas (well, aku asumsikan mungkin karena itu cowok-cowok moehi jadi sebel sama aku. wkwkwk). Tiada hari tanpa padu, debat kusir, dan saingan nilai.

Apatisku ketika SMA, dimulai dari sini.

Aku jadi orang yang nyebelin, apalagi ketika aku tahu motif di balik dia ngedeketin aku di awal-awal tadi.

Sengak. Malas. Arogan. Nggak jelas. Itu kesan kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya, tentang DESONK.

Sejak itu, aku pun mulai menyebutnya DESONK ketika aku nggosip sama teman-teman. Hahahahahahahahaha.

Desonk ah Desonk. Sori deh aku bikin kamu patah hati (hiyaaaaaaaa. hahahahahahahaha).
Aku inget aja waktu terjadi percakapan singkat antara Desonk, (mantan) pacarnya (?), dan aku (alamak).
-------------------------------------------------------------------------------------------
Setting: Ruang Kelas
Waktu: Siang hari, habis Dhuhur

Aku sedang memakai sepatu di kelas ketika kedua orang itu 'mbojo' di sana. Dan terjadilah percakapan yang aneh itu.

Ceweknya Desonk: "Di kelas ini siapa cewek yang paling deket sama kamu?"
Desonk: (mikir lama) "Tuh, Alifia"
Aku: (kaget luar biasa) "Hah?"
Desonk: (cengangas cengenges) "Iya to, Lif. Kamu yang paling deket sama aku di kelas?"
Aku: (ngeloyor pergi) "Tau'"
---------------------------------------------------------------------------------------------
See?

Aku cukup kaget dengan pertanyaan si cewek dan jawaban Desonk. Aneh. Hanya GR di awal dan menyesal di akhir. Apalagi setelah itu banyak propaganda yang mengiringi perjalanan drama SMAku. Hahahahahahahahahahaha......... Lucu aja gitu kalo diinget-inget.


Kangen ya, Fi sama Desonk?

idiiiih... Hahahahahahaha..... Kangen kok kangen. Kayak apa ya sekarang manusia itu? Terakhir ketemu waktu wisuda SMA yang sangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat menyebalkan itu. Aku kangen sama semua teman SMAku juga kok. Kalau suatu saat ketemu Desonk, kayaknya lucu juga kalau diceritain lagi. Wakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakak....

*ngakaksampekayang* => minjem istilahnya Yusan.



ja ne...

Jumat, 23 April 2010

Symphony yang Indah (Once)

SYMPHONY YANG INDAH

Once Mekel

Alun sebuah symphony
Kata hati disadari
Merasuk sukma kalbuku
Dalam hati ada satu
Manis lembut bisikanmu
Merdu lirih suaramu
Bagai pelita hidupku

Berkilauan bintang malam
Semilir angin pun sejuk
Seakan hidup mendatang
Dapat ku tempuh denganmu

Berpadunya dua insan
Symphony dan keindahan
Melahirkan kedamaian
Melahirkan kedamaian

Syair dan melodi
Kau bagai aroma penghapus pilu
Gelora di hati
Bak mentari kau sejukkan hatiku

Burung-burung pun bernyanyi
Bunga-bunga pun tersenyum
Melihat kau hibur hatiku
Hatiku mekar kembali
Terhibur symphony
Pasti hidupku ‘kan bahagia

---------------------------------------------------------------------------------------

Aku ketagihan lagu ini dan tidak aku sesali :P. Apalagi ketika aku untuk pertama kalinya mendengarkan suara emasnya Rio Idola Cilik nyanyiin lagu ini. <3



ja ne...

RAMEN, RAMEN, RAMEN. I LOVE IT!

Ii tenki desu ne

Hai.
Kesampean makan ramen nih akhirnya. Hahahaha :D:D:D

Senang sekali. Lumayan enak ne!

Lain kali harus coba katsudon yang kata anak-anak memang WIN itu!
*Katsu dalam Bahasa Jepang artinya menang*

Kami as usual beramai-ramai motor-motoran sampe dikira geng motor (rr nggak juga sih). Kami seperti rombongan mahasiswa yang sedang mengikuti acara traktiran ultah, padahal as usual lagi kami yarwe (bayar dhewe-dhewe).

Yang ni nen (tahun kedua) hanya aku dan sarah. Yang yonen (tahun ke....), Ongik dan Yudhis senpai. Sisanya ichinen (tahun pertama). Hahaha.

Tanoshikatta, minna!


Haik!






ja ne...

Rabu, 21 April 2010

KARTINI

Selamat Hari Kartini

Seluruh perempuan di Indonesia sangat sangat sangat berterimakasih kepada Raden Ajeng Kartini, Dewi Sartika, dkk yang sudah memperjuangkan hak-hak perempuan. Kalau nggak ada perempuan-perempuan hebat seperti mereka, mungkin "Otoko wa soto, onna wa uchi" (Laki-laki di luar, wanita di dalam) masih kental banget. Yeah, jangankan dulu. Sekarang aja masih.

Betewe, aku posting blog ini sebenernya untuk mengomentari status FB guru SMAku. Well, aku agak nggak simpatik (sori lho, Pak) ketika beliau memulai statusnya dengan kalimat seperti ini,"Hari gini emansipasi? Memangnya masih jaman Belanda?" dan blablabla. Mungkin sih mungkin, Beliau nggak tahu kalau BIAS GENDER di Indonesia masih kental banget: Otoko wa soto, onna wa uchi-nya masih terasa. Banyak pekerjaan yang masih diidentikkan dengan perempuan, terutama pekerjaan rumah. Padahal, laki-laki sebetulnya bisa mengerjakan. Kenapa? Capek habis kerja? Perempuan-perempuan Indonesia sekarang banyak kok yang bekerja di luar (tomobataraki), berumah tangga, punya anak, tapi masih juga mengerjakan pekerjaan rumah. Berat lho. Padahal kalau kita tahu, banyak juga pekerjaan yang biasanya identik dengan laki-laki, dikerjakan oleh perempuan. Pernah denger wanita pemanjat pohon kelapa? Pernah denger wanita yang jadi tukang becak, sopir taksi?

Di dalam pekerjaan pun iya. Kalau mau tahu, gaji buruh perempuan dan laki-laki di Indonesia itu berbeda. Padahal rata-rata tugas mereka sama. Kenapa? Padahal mungkin (maaf), di antara buruh prempuan tersebut sudah ada yang jadi janda.

Memang bener, jangan samakan emansipasi wanita era Kartini dengan emansipasi wanita zaman sekarang. Keadaannya sudah berubah, tapi ya itu tadi, hak-hak perempuan Indonesia masih disalahgunakan. Sering kita dengar kekerasan terhadap perempuan. Kenapa perempuan? Secara kodrati memang perempuan itu makhluk yang lebih lemah daripada laki-laki.

Ah lagi meracau saya. Banyak terpengaruh dengan orang-orang di sekitarku yang feminis. Lumayan ketularan. Hahaha.

Yah jangan pikirkan igauan saya yang geje ini.



ja ne...

Selasa, 20 April 2010

Konyol kau, Fi!

Kalau seandainya aku boleh meledak-ledak, tanpa takut akan dibenci yang lain, aku akan lakukan itu.

Kalau seandainya aku boleh jadi orang yang seenaknya sendiri seperti mereka tanpa harus mikirin sing sing mbeling kayak gitu, aku akan lakukan.

Kalau seandainya aku boleh jujur pada mereka tanpa harus takut dijauhi, aku akan lakukan itu.

Kalau seandainya aku boleh berkata keras sekeras mereka, aku akan lakukan itu.

Kalau seandainya aku boleh jahat --jahat sekali--, aku akan lakukan itu.

Kalau seandainya aku boleh selalu bersu'udzon tanpa harus takut dosa, aku akan lakukan itu.

Kalau seandainya aku bisa menjadi seperti mereka, aku akan lakukan itu.



Aku butuh belajar pengendalian emosi sekarang. Yeah, I need it. Aku tidak ingin kuliahku kacau hanya gara-gara ini. Aku tidak ingin terlihat selalu bad mood, hanya gara-gara ini.

Gara-gara ini. Hahahaha...

Konyol kau, Fi!



ja ne...

Senin, 19 April 2010

Tutor NGINCULS

いい天気ですね。。。

Wah Senin lagi. O ya aku udah cerita kalo aku punya job lain selain arubaito di kantornya bapakku dan pengurus HIMAJE?

Belum?

Belum!






Aku adalah tutor INCULS (yang masih amatiran).





Dongdengdongdeng! Biasa aja kali ngelihatnya. Wahahaha.




Apa itu INCULS? Ngapain aku harus jadi tutor?



INCULS (Indonesian Languange and Cultural Learning Service) adalah suatu lembaga bahasa di UGM yang memberikan fasilitas untuk mahasiswa asing belajar bahasa dan kebudayaan Indonesia. Kebetulan INCULS terletak di fakultasku, FIB.

*aduh mak bahasaku... Hahaha*

Yeah, aku jadi tak heran lagi melihat bule-bule seliweran kayak setrikaan. Nggak usah jauh-jauh ke Bali atau Prambanan buat lihat bule. Di FIB bisa. Hahahaa... Jadi, aku dan teman-temanku sudah nggak heri lagi kalo di jalan ketemu bule. Nggak usah ber"kyaa"-"kyaa" ria. wkwkwk. Biasa aja. *gayamuu...*

Dan apa hubungannya sama tutor?

INCULS kadang membuka lowongan selebar-lebarnya (kadang lho) buat mahasiswa UGM untuk jadi tutor. Tugasnya tutor kayak guru privat les. Mirip. Ngajarin yang nggak dimengerti, kasih tahu tempat-tempat di Jogja. Dan diGAJI, saudara-saudara. Mwahahahahaha.

Jadi, syarat utama jadi tutor INCULS adalah tahu banyak tentang Jogja!

Alhamdulillah, aku dikasih kesempatan untuk jadi tutor. Hahaha. Baru amatiran kok. Nggak seprofesional Azam atau Lastri, dua kawan baikku yang udah duluan jadi tutor. Nah, karena belum profesional, sejauh ini baru 3 orang yang aku tutori. Wkwkwk. Mereka adalah:


a. Yunyu Xu (Belinda Xu)

'Anakku' yang pertama. Cici manis dari RRC. Kalo dilihat-lihat mirip Lena Tan (hostnya INSRET). Udah fasih buanget bahasa Indonesia. Sempat bingung, mau ditutori apa? Lha udah tingkat lanjut dan ngomongnya udah pinter gitu. Ternyata e ternyata sebelumnya dia udah tinggal di Medan dan sekarang keluarganya di Bandung. Ckckck. Mungkin bahasa Sundanya juga udah pinter. wkwk. Sekarang dia nerusin S2 LINGUISTIK di FIB UGM. Wowwww...


b. Yoshida Eriko

'Anakku' kedua. Eriko-san yang aku tutori sekarang, selain JJ yang nanti bakal aku ceritain. Sempet 'wowww' waktu dikasih tahu kalo orang Jepang yang bakal aku tutori selanjutnya! Yeah! Dikit-dikit bisa curi-curi ilmu bahasa Jepang nih. Dikit-dikit belajar kaiwa gratis. hahaha. Orangnya baiiiiiiiik banget. Wanita karir gitulah. Dan perusahaannya termasuk gede, bawahannya Pak Shimizu. Anggun, cewek banget. Bahasa Indonesianya juga udah lumayan. Udah tingkat lanjut juga (oh soooo lucky me!). Dan cantik! Hahahaha. Orang Tokyo, booo'. Apalagi ya? Asik lah pokokmen orangnya.

c. Huang Jun Jie (JJ)

'Anakku' yang ketiga. Aku juga baru nutori dia sekarang. wkwkwk. Tentara Angkatan Darat Singapur! Dia tingkat menengah di INCULS. Mas yang ini kalo ngomong masih campuran Inggris-Indonesia, jadi aku harus ngimbangi dia (nah lhooo Inggrisku....). Dia satu program sama Raj, 'anak'nya Azam. Awalnya dia kalo pulang pergi kampus-kosan pake taksi. Baru kemarin dia tanya-tanya soal sepeda bekas :). HPnya BB *so?*. Kayaknya JJ udah melanglang buana ke mana aja. Minta dikasih PR kosa kata yang buanyak. Wkwkwkwk


Yah gitulah. Akhirnya aku jadi inspirasi (iyaaaa... sok-sokan) adek-adek kelasku. Banyak yang tertarik jadi tutor. Yang paling getol adalah Adit alias Jang Jiwon alias Hortikultura. Nah kalo ada lowongan tutor INCULS, cepat-cepatlah mendaftar, nak. Yuuuk...



ja ne...

Sabtu, 17 April 2010

DBSK - Doushite Kimi o Suki ni Natte Shimattan Darou




Sebenernya aku tau lagu ini udah lama, tapi baru liat video klipnya beberapa hari yang lalu dari Ardha. Sangat sangat sangat menyentuh. Doushite kimi o suki ni natte shimattan darou? Kenapa aku bisa suka sama kamu?


ja ne...

Satire: Lihat, lihatlah kami!

Lihat, lihatlah kami
Kami pergi ke sekolah dengan Merci dan Be eM We
Sedangkan mereka mengayuh sepeda atau naik bis

Lihat, lihatlah kami
Kami masih belajar a be ce
Sedangkan mereka sudah belajar pantun dan syair

Lihat, lihatlah kami
Kami masih belajar satu ditambah satu sama dengan dua
Sedangkan mereka sudah belajar limit dan faktor

Lihat, lihatlah kami
Maghrib datang saatnya pergi
ke kafe dan diskotik
Sedangkan mereka pergi ke surau dan mengaji

Lihat, lihatlah kami
Uang tak usah ditanya
Mobil sudah tak terbilang
Kami adalah putra dan putri raja

Lihat, lihatlah kami!
Kompak mencontek dan benci individualis
Di rumah tak ada kawan, di luar banyak lawan

Lihat, lihatlah kami
Tak usah repot-repot jika dikeluarkan,
uang berbicara, masalahpun hilang

Lihat, lihatlah kami!
Oye ye ye oye.









ja ne...

Kamis, 15 April 2010

Introspeksi: Kemampuan Bahasa Indonesia-ku

Hai. Awalnya aku mau ngeblog di rumah. Tapi berhubung internet di rumahku sakratul maut, aku akhirnya ngungsi ke rumah orang. Hahaha *nggak penting*.

Oh ALHAMDULILLAH, akhirnya ada yang nyadar juga. Hahaha. Aku hampir tertawa keras ketika dosen Pancasila dan Kewarganegaraanku akhirnya berbicara begini:

"Kok absen sih? Kalo absen berarti kalian nggak masuk dong? Presensi, nah itu yang bener"

Kalau kalian belum nyadar poinnya apa, nanti kujelaskan.

Ibu dosen KWN & Pancasilaku adalah dosenku pertama yang mengajarku yang menyadari kalo ada salah kaprah dalam penggunaan kata "absen" atau "absensi" untuk menyebut "daftar hadir" atau "presensi". Yah walaupun aku sendiri mengakui kalo sering khilaf nyebut presensi sebagai "absensi".

Dan pada saat itu, kami --seenggaknya aku-lah-- disadarkan kalo ternyata banyak hal yang salah kaprah di dalam bahasa Indonesia.

Yeah, inilah enaknya kalau ibumu adalah dosen Sastra Indonesia. Hahaha. I'm so lucky.

Sebagai contoh, ini adalah hal yang sering banget aku temui di dalam kehidupan sehari-hari:

"Dimohon kesediaannya kepada Bapak X untuk maju ke depan memberi sambutan. Waktu dan tempat kami persilakan".

Apa yang salah dari dua kalimat di atas?

Kenapa orang-orang selalu berbicara "maju ke depan" atau "mundur ke belakang" atau "naik ke atas" atau "turun ke bawah"?

Padahal sudah jelas kalau kita maju, pasti ke depan; mundur, pasti ke belakang; naik, pasti ke atas; dan turun pasti ke bawah. Di dalam bahasa Indonesia, penggunaan kalimat sia-sia seperti itu disebut dengan kalimat tidak efektif.

Apa lagi kesalahannya?

Oh mungkin si MC yang mengucapkan kalimat-kalimat tersebut lupa bahwa yang dipersilakan adalah Bapak X, bukan waktu dan tempat. Iya, kan? Hahaha.

Well, aku nggak bermaksud nggantiin ibuku buat jadi dosen bahasa Indonesia kok. Wekekekek.


Wah ternyata bahasa Indonesia itu nggak semudah yang dibayangkan ya?



Ya. Susah-susah gampang sih. Yang jelas tidak segampang "Ini ibu Budi" atau "Budi bermain bola".

Kenyataannya adalah banyak orang Indonesia yang meremehkan pelajaran atau mata kuliah Bahasa Indonesia, tapi kalau sudah berhadapan dengan soal yang berjudul "perbaikilah kalimat efektif di bawah ini dan pergunakan EYD yang benar", errr bahkan aku sendiri nggak yakin kalau aku juga bisa ngerjain itu.

Hahaha. Postingan yang nggak penting.

Yah gitulah. O ya terakhir ni, apakah kalian tahu kalau kata "tetapi", "karena", "dan, "yang", dll tidak boleh dipakai di awal kalimat?








ja ne...

Senin, 12 April 2010

INTROSPEKSI: Menyebalkan

Hai...

Aku sedang menjadi sosok yang lain sekarang. Diriku yang sangat sangat menyebalkan, muncul. Ah menyebalkan! I hate it!


Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku senang--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku sedih--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku tidak mendapatkan apa yang aku mau--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku mendapatkan apa yang aku mau--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku berbicara--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku diam--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku menangis--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku tertawa--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku tidak bisa mengerjakan soal ujian--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku bisa mengerjakan soal ujian--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku disuruh melakukan sesuatu oleh ibuku tapi tidak kulakukan--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku mencari muka di hadapan dosenku--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku mencari muka di hadapan teman-temanku--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku tidak bertanggung jawab--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku mempunyai uang--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku tidak mempunyai uang--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku berhadapan dengan orang yang tidak kusukai--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku berhadapan dengan orang yang kusukai--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku jujur--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku berbohong--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku terlalu banyak mengeluh--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku tepat waktu--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku tidak tepat waktu--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku berlaku baik--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --hanya dengan memperlihatkan bahasa tubuhku--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku menulis blog ini--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku lapar--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku kenyang--
Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku dipaksa untuk menyukai sesuatu yang memang sebenarnya tidak aku sukai--















OH MASIH ADA SATU LAGI.








Aku bisa jadi orang yang menyebalkan --ketika aku (terpaksa) tidak menyukai sesuatu yang sebetulnya aku sukai
--

Dan kali ini yang terakhir kusebutlah yang sedang aku rasakan. Perasaan yang sama tiga tahun lalu ketika aku tidak (terlalu) menyukai pelajaran Sosiologi kelas 3 SMA. Kalau kalian mau tahu, waktu kelas 2 SMA aku sangaaaaaaaaat suka pelajaran Sosiologi. Dan usut punya usut, faktor guru-lah yang menyebabkan itu semua. Guru Sosiologiku kelas 3 SMA tidak sebaik sewaktu kelas 2.

Dan itu konyol. Membenci sesuatu hanya karena unsur kecilnya. Sangat konyol. Seharusnya aku malu. Ya aku tahu. Aku tidak membencinya sebenarnya. Hanya "tidak terlalu suka". Itupun tidak sepenuhnya "tidak terlalu suka". Aku belajar memahami. Entahlah apa yang mereka tahu tentang "paham". Setidaknya aku sudah melakukan yang terbaik --minimal untuk diriku sendiri--.

"Bersyukurlah", kata salah satu sahabatku.
"Terlalu banyak mengeluh dan cemberut akan mengurangi waktu bahagiamu", kata sahabatku yang lain.

Mereka benar. Ya aku benar-benar bersyukur memiliki mereka.



ja ne...

Minggu, 11 April 2010

Q & A: Jejepangan

Q: Sejak kapan Anda suka Jejepangan?
A: Jejepangan? Ah dari SD kelas 6. Sejak saya sering nonton anime Inuyasha di TV.

Q: Oh bagaimana dengan lagu dan komik Jepang?
A: Setelah saya sering nonton animenya, aku mulai cari-cari soundtracknya. Habis itu yaaaa aku mulai suka lagu-lagu Jepang. Kalau komik Jepang sejak kecil sudah suka. Paling suka Doraemon dan Detektif Conan.

Q: Kalau Cosplay?
A: (berpikir lama, lalu tertawa) Saya tidak begitu suka cosplay, tapi saya bisa menikmatinya. Bingung ya? Hahaha. Saya juga.

Q: Kalau boleh tahu, ada nggak artis atau band Jepang yang jadi favorit Anda?
A: Oh ada. Jelas. (tertawa lagi). Saya paling suka sama L'Arc~en~Ciel.

Q: Kapan Anda benar-benar tertarik dengan budaya pop Jepang?
A: Saya benar-benar freak saat SMP. Ya tahulah ABG, masa puber, awal-awal remaja gitu. Cari identitas dengan ikut di komunitas-komunitas Jejepangan. Hahaha. Benar-benar masa yang antik. Lucu kalau diingat-ingat lagi.

Q: Apakah hobi Anda tersebut tersampaikan saat SMA?
A: (berpikir) Teman saya yang mempunyai hobi yang sama dengan saya di SMA sedikit sekali jumlahnya. Kami jarang bertemu karena beda kelas. Tahulah anak-anak SMA, tugas-tugasnya sudah lebih banyak daripada anak SMP. Tetapi saya senang karena saya mengenal bahasa Jepang sewaktu SMA.

Q: Anda masuk Sastra Jepang UGM memang karena alasan tersebut (hobi dengan budaya pop Jepang, red)?
A: Pada awalnya iya. Jelas. Akan tetapi, lama kelamaan karena saya benar-benar mempelajari Jepang tidak hanya bahasa dan budaya popnya saja, saya jadi kurang begitu tertarik dengan budaya popnya. Hanya segelintir anime, manga (komik, red), dan dorama yang saya lirik. Aneh ya? Hahaha. Tapi ada teman kuliah saya juga demikian kok.

Q: Maaf sebelumnya, apakah ada orang yang ragu dengan rasa nasionalisme Anda?
A: (tertawa) Tentu saja ada. Banyak malah. Terutama ketika saya SMP dan SMA. Mereka sering mengatai saya "Kamu mau jadi orang Jepang po, Lip?" Hahaha. Mak jleb. Akan tetapi jujur, saya tidak tahu kapan seseorang dikatakan nasionalisme dan kapan tidak. Karena menurut saya nasionalisme adalah sebuah hal yang abstrak. Belum tentu seseorang yang belajar bahasa asing seperti saya misalnya, tidak mempunyai rasa nasionalisme.

Q: Kalau begitu di mata Anda, apa yang menjadi kelebihan Indonesia dibandingkan Jepang?
A: Indonesia mempunyai bermacam-macam etnik, suku, dan kebudayaan. Jelas. Dari segi wilayahpun Indonesia sudah menang. Sumber daya alampun banyak. Kalau sudah ngomong seperti ini, nasionalisme saya tumbuh lho. Hahaha.

Q: Oh iya lupa. Hal positif apa yang Anda dapat ketika Anda belajar tentang negara lain?
A: Banyak sekali. Saya belajar tentang open mind terhadap kebudayaan, adat istiadat, bahasa, kebiasaan, dan lain-lain. Belajar untuk tidak stereotip, jelas. Belajar untuk tidak chauvinisme dan primordialisme, tentu saja. Saya belajar memahami bahwa di negara lain ternyata ada yang sebagian besar penduduknya tidak beragama, gap yang tinggi dalam interaksi sosial, dan lain-lain. Terakhir saya juga belajar bahwa ada hal-hal yang dianggap tabu di Indonesia tetapi tidak tabu di negara lain dan sebaliknya.

Q: Oke. Terima kasih atas kesediaannya diwawancarai dengan geje. Arigatou gozaimashita.
A: Sama-sama. Terima kasih juga karena sudah mendengarkan jawaban saya yang geje.








ja ne...

Jumat, 09 April 2010

Untuk 'Kau'

aku mengenalmu ketika aku jatuh. saat itu kau menggenggam tanganku dengan erat dan tersenyum, "Tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja". Setelah itu, kau kupuja-puja bak pahlawan. Dan kau tetap menunduk.

Itulah kau.
Dan aku tidak pernah mengenalmu, bahkan hingga saat ini.
Siapa kau?


Untuk 'kau' yang tidak pernah kukenal, walaupun 'kau' dekat denganku.
Untuk 'kau' yang berada dalam masa laluku.
Dan untuk 'kau'.


ja ne...

DILEMA

いい天気ですね。。。

Kalau kalian jadi aku, beli helm SNI atau majalah F1 Racing?
Anggap saja kalian butuh helm SNI dan/atau suka F1.




ja ne...

Selasa, 06 April 2010

NOSTALGILA F1 (Plus MAN OF THE MONTH (APRIL))

いい天気ですね。。。


Setelah bulan kemarin aku bingung menentukan siapa MAN OF THE MONTHku dan akhirnya aku nggak memutuskan siapa2 :p, bulan ini lebih spesial lagi. Karena ada DUA, masih muda semua, dan dua-duanya adalah PEMBALAP F1! Wowww...

Ngemeng-ngemeng soal F1, aku udah ngikutin pertandingannya sejak zaman Schumi-Barrichello masih di Ferrari, Takuma Sato-Jenson Button masih di Honda, Giancarlo Fisichella dan Ralph Firman (jangan ketipu! Ralph Firman bukan berasal dari Indonesia, dia orang Australi!) masih di Jordan, Mark Webber masih di Jaguar, Ralf Schumacher (benar, dia adalah adik kandung Michael Schumacher) masih di Toyota, Juan Pablo Montoya masih di Mercedes (oh ya ampun aku kangen banget sama dia), Lewis Hamilton mungkin masih ngedot, dan FiA --Federasi F1, FIFAnya F1 kalo belum tahu-- masih belum neko-neko ngasih peraturan yang aneh-aneh. Hahaha. Panjang amat ya. Ya sekitar tahun 2002lah.

Jadi jangan dikira aku ngefans sama F1 gara-gara ada si Lewis Hamilton atau gara-gara masa keemasannya Schumi udah pudar. Sori lah yauw.

Dan waktu itu, aku adalah pendukung setia Ferrari dan Schumi dan pembenci Raikkonen yang waktu itu masih di McLaren.

Kalo diinget-inget lagi lucu juga ya. Hahaha. Oh tiba-tiba aku kangen Juan Pablo Montoya dan Takuma Sato dan Ralf Schumacher. Terutama Takuma Sato. Kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen banget.



(Ralf Schumacher. Adik kandung Michael Schumacher. Mirip ya? Ya iyalah. Lha wong kakak adik!)





(Takuma Sato. Pembalap F1 yang dari Asia yang pertama kali aku idolakan. Dan mungkin satu-satunya. Belum ada penggantinya untuk saat ini)

Beberapa kali masuk podium dan beberapa kali ngalahin Schumi, bener-bener deh keren tenan. Wuzzzzzz wuzzzz wizzzzzzzzz.......



(Nah ini dia. Juan Pablo Montoya atau JPM. Rival terberat Schumi dan Raikkonen waktu itu. Keren banget. coba dia dulu di Ferrari. Bakal aku fans-in dia *halah*. Pembalap Nascar sekarang)




Yang paling aku kenang dari Ralf Schumacher adalah waktu dia satu podium sama Schumi. Itu keren banget. Schumi yang usil waktu itu buka topinya Ralf dan langsung ngguyur kepala adeknya pake sampanye. Lucu banget.

Ah aku OOTnya lama banget ya. Itu adalah masa-masa F1 yang menyenangkan sekaligus membosankan. Lha Schumi menang terus, g ada persaingannya sama sekali. Tapi kalo dikenang-kenang lagi kangen juga. Hahaha. Jadi inget omongannya Azrul Ananda (?) yang waktu itu jadi komentator F1 GP di TPI (sekarang F1 GP tayang di Global TV):


"Pembalap papan atas sekarang hanya ada satu: Michael Schumacher. Pembalap-pembalap seperti Montoya dan Raikkonen adalah pembalap papan tengah (?)"




Setelah Schumi mutusin pensiun beberapa tahun lalu, persaingan di F1 menjadi panas. Ada Fernando Alonso (err aku juga nggak begitu suka sama Alonso, tapi lihat nanti ding soalnya dia sekarang di Ferrari =_=), Lewis Hamilton --pendatang baru yang lama-lama jadi nyebelin--, Felipe Massa, Kimi Raikkonen, Mark Webber (tunggu dulu. Dia adalah pembalap veteran yang baru bersinar akhir-akhir ini), Jenson Button (ya elah sama kayak Webber, pembalap veteran yang juga baru bersinar), Nico Rosberg, Sebastian Vettel, dan lain-lain. Banyak pembalap muda yang muncul dan patut diperhitungkan banget. Nah salah duanya adalah

SEBASTIAN VETTEL dan NICO ROSBERG yang jadi MAN OF THE MONTHku bulan ini, April.




NICO ROSBERG

Nama Lengkap: Nicolas Rosberg
TTL: Wiesbaden, Jerman, 27 Juni 1985
Tim: Mercedes GP


SEBASTIAN VETTEL

Nama Lengkap: Sebastian Vettel
TTL: Heppenheim, Jerman, 3 Juli 1987
Tim: Red Bull

Mereka tampan-tampan kan? Halaaaaah. Aku dan Izza setuju kalo Vettel itu tampan, walaupun wajahnya wajah nakal. Hahahahahahaha....

Well, tahun ini Michael Schumacher memutuskan kembali balapan di FI GP. Kangen, kangen. Walaupun udah nggak di Ferrari, tapi di tim Mercedes. Kita lihat saja nanti apakah ia bisa bersaing dengan yang muda-muda seperti Nico Rosberg (oh dia teman setimnya, ding), Sebastian Vettel, Lewis Hamilton, Heikki Kovalainen (jangan main-main sama dia, serius!), Robert Kubica (jangan main-main juga sama dia, serius!), dan lain-lain (dan lain-lain karena aku nggak hapal satu-satu nama pembalap baru. Akeh banget cuy) atau yang seumuran (sama-sama pembalap lama) seperti Mark Webber, Rubens Barrichello, Fernando Alonso, Felipe Massa, dan lain-lain. Walaupun kemarin waktu GP Malaysia dia out, aku tahu Schumi. Khas hero gitu. Kalah di awal-awal GP dan mulai kelihatan taringnya di pertengahan sampe akhir musim.

Bewarel, Button! Beware, Hamilton! Beware, Ferrari *hiks.padahal aku sudah menyiapkan penyambutannya kalo dia main lagi di Ferrari :(*! Beware, F1!

SCHUMI IS BACK!

Semoga F1 GP tahun ini lebih mendebarkan dan lebih nguuuuuuuuuuuuung lagi *apaan shih?*. O ya dan mungkin aku akan melihat potensi Kamui Kobayashi, pembalap baru dari tim BMW Sauber. Skillnya boleh juga. Dia punya kecepatan yang tinggi.

Oh oh oh dan ternyata Lewis Hamilton dan Jenson Button saat ini duet di McLaren! Oh em ji, bahaya tuh buat duo Ferrari, Fernando Alonso dan Felipe Massa. Hak deziiinggg...

Dan saya cukup terkejut karena si Bourdais sudah tidak main lagi di F1 :(:(:(:(:(. Padahal charming sekali dia. Kacamata minusnya itu lho, nggak nahaaan *ni naksir orangnya atau kacamatanya sih?*



Btw, saya minta maaf kalo ada penggemarnya Lewis Hamilton. Dia hebat, aku akui. Pembalap rookie jenius, aku akui. Tapi I'm so sorry, dia bukan tipe pembalap favoritku. Hehehe. Sori ya...

ja ne...

Senin, 05 April 2010

Kisah JIKAN dan KANJI

Ini sebenarnya RE-POST dari kawanku, Tian.

KISAH JIKAN DAN KANJI

jikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikan
jikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanji
kanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanjikanji
kan
ji
kan
ji
kan
ji
kan
ji
kan
ji
kan
ji
kan



(sengaja tiru-tiru puisi yang sangat keren milik Sutardji Calzoum Bachri yang berjudul Tragedi Winka dan Sihka)





*Jikan (bahasa Jepang) artinya waktu. Entah kenapa aku merasa agak bermasalah dengan kedua hal itu*









ja ne...

Time Management

Q.S. Al 'Ashr:

"Demi waktu. Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasehati untuk kebenaran, dan saling menasehati untuk kesabaran. "

Untuk saat ini, aku sangat sangat sangat tertohok sama surat Al-Quran di atas. Oh, ternyata time management itu tidaklah mudah. Dan aku mengakui bahwa aku sangat sangat sangat merugi, menyia-nyiakan banyak waktu yang sebenernya berharga (termasuk nulis postingan ini. Harusnya aku belajar, bukannya ngenet).

Aku tidak menyalahkan semua kegiatan yang aku ikuti sekarang, di kampus ataupun di luar kampus. Aku, setidaknya mencoba untuk menikmati semuanya, well --karena tentu saja-- itu sudah keputusanku untuk mengikutinya. Aku hanya takut satu hal: manajemen waktu atau kalo istilah nggayanya: time management.

Sudah rahasia umum kalau aku orangnya moody. Suatu saat aku ketawa ketiwi geje, loncat sana loncat sini, teriak-teriak dan di detik berikutnya aku bisa saja jadi orang yang berbeda: diem kayak patung, wajah horor, madesu banget. Itu aku. Parah banget, kan? Apalagi dalam masalah pekerjaan. Kalo lagi nggak mood, aku bakalan malas menyentuh pekerjaan itu. Bahkan malas untuk ngapa-ngapain. Tapi kalo moodku bagus, bweee segala pekerjaan ku lakoni sampai tuntas. Nah.... masalahnya adalah presentase nggak moodku lebih besar. Ckckckckck. Makanya, orang moody kayak aku disuruh time management secara tiba-tiba. Hasilnya cuma satu: keteteran.

Wakakakakakakakakakakak... Ngeluh itu nggak ada gunanya, Fia. Sekarang jalani saja apa adanya. Nikmati apa yang sudah kamu putuskan. Belajar tanggung jawab dan jangan lupa prioritas.

Good! Nasehat dari Kanjeng Mamiku bagaikan salju yang menyirami hatiku yang panas. Halah.Ibuku itu huebat lho. Sibuknya minta ampun tapi pinter ngatur waktu. Dan aku akan belajar dari beliau. Bukan "akan" lagi, tapi "harus".

Banyak contoh di lingkunganku yang tidak perlu dicontoh *opooo kuwi*. Misalnya, sibuk di kegiatan organisasi tapi kuliah keteteran. Nggak boleh gitu. Apalagi anak dosen macam saya. *halaaaaaaaaah. lagak lu, Fi*

Kata ibuku (lagi), berilah orang yang sibuk itu pekerjaan. Karena orang yang sibuk itu akan merasa aneh dan gatel kalo nganggur. Dan yang pastinya, hasil kerjanya lebih bagus daripada pekerjaan orang yang lbih nganggur dari dia.

Dan aku ingin menjadi orang yang sibuk. Supaya pintar mengatur waktu.

Nah itu MASALAHnya, saudara-saudara!!!

Bagaimanakah seorang Fia bisa mengatur waktu? Dan kebetulan di semester empat ini aku diberi kesempatan untuk belajar mengatur waktu. Semangatlah, Fia! Mengurangi kegiatan untuk masa-masa sekarang bukanlah waktu yang tepat, sudah terlambat. Bisa dihajar banyak orang kalo salah satu dari kegiatanku ada yang dikorbankan.

Hak dezzziiiiiiiingggggg jedeeeeeeerrrr dorrrr dorrrrrr dorrrrrr plaaaaaaak gedebuk klonthang duerrrrrrrr......

Hiii syerem deh ngebayanginnya... Jangan sampe deh. Naudzubillah.

Karena ke(sok)sibukanku, ada sahabatku yang protes ke aku. Aku nggak punya waktu buat main sama dia. Padahal dia ngaku kangen berat sama aku dan aku juga kangen berat sama dia. :(:(:(:(

MISS YOU, BEIBEH :(

Oh untunglah saya JOMBLO. Nggak perlu dapet protes yang lebih keras lagi dari pacar. Lha wong jomblo. Kekekekekekeke. Yang ada aku nggak punya waktu buat mikirin hal-hal yang kayak gitu *hayaaaaaah. gaya lu*


Oh oh oh... Semangat sajalah. Untuk semuanya, SEMANGAT! Jaga mood, lebih penting.



ja ne...

Sabtu, 03 April 2010

Yeah. D&D

Ii tenki desu ne...


Yeah.
Akhirnya aku berhasil dapat Player's Handbooknya Dungeons and Dragons alias D&D versi pdf.






ja ne...

Jumat, 02 April 2010

愛してる、日本語ちゃん。。。

いい天気ですね。。。

Hai. Apa kabar? Judulku keren kan? Hahaha... Buat yang nggak tau artinya, silakan manfaatkan google translate. Wkwkwk.

Minggu ini adalah minggu yang asyik, buatku. Asyik sekali. Selama seminggu berkencan dengan huruf paling kreatif sedunia, KANJI, dan 'tata bahasa yang menyenangkan', BUNPOU. Alhamdulillah, aku berhasil memperbaiki nilai tesuto Kanjiku. Dan itu dengan usaha mati-matian kayak waktu Komodor Perry berusaha mbuka isolasi Jepang. Well, nggak selebay itu sih.

Dan Bunpou? Memangnya kenapa dengan Bunpou? Oh sudah kujelaskan di postinganku yang lalu kan kalau kelompokku presentasi. Lumayan menyesatkan tapi. Wakakakakak, yang nggak ngerti dari awal tambah nggak ngerti, yang udah paham jadi tambah paham. *lho?*. Ahahaha, aku menyebut kelompok kami adalah kelompok yang ditumbalkan atau dalam basa jawanya dipakakke. Meskipun begitu, aku senang. Karena aku berhasil mendapatkan calon tema untuk skripsiku. Benar saudara-saudara, aku akan mengambil BUNPOU alias LINGUISTIK untuk skripsiku. Hahahahahahaha.....

O ya minggu depan, tepatnya hari KAMIS, benar-benar Kamis yang mengerikan. Oh tidak! Kanji, Bunpou, dan Chokai MID SEMESTER. Hebat kan? hebat! Mungkin aku masih menolerir Bunpou dan tentu saja, Chokai. Tapi Kanji? Na na na na na nah lhooo... Pak Yayan dengan baiknya memberikan materi yang segunung. Oh tidak. Semangat, Fia! Semangat! Kamu bisa!

See? Jadi begitulah kami, para 日本語の学生 alias mahasiswa jurusan Jepang, terutama tahun kedua atau ninensei. Masa-masa ujian mental dan ketahanan tubuh diuji. Seleksi alam dimulai. Yang tidak kuat, akan menyerah. Tapi saya tidak! Saya tidak akan menyerah untuk sesuatu yang saya sukai! *ngomong apa syih ini?*. Kami tidak ada bedanya dengan mahasiswa-mahasiswa dari bidang ilmu lainnya. Kami sama. Kami juga kadang nggak sempat kentut saking sibuknya. Ibuku pun mengakui kalau kuliah di Sastra Jepang itu berat.

Well sebenernya di paragraf tadi aku ngomong apa ya?
Nggak jelas.
Ah sudahlah.

Sukses selalu untukku dan untuk kalian.










ja ne...