Jumat, 25 April 2014

Tentang AcEPT UGM

Hai.... Lamo tak jumpo yo kito... Hahahahaha... Saya menghilang dari peradaban karena sedang sibuk bersemangat (?) merajut kembali untaian masa depan saya yang sempat..... *ah sudahlah* :p. Hahahaha. Jadi gini, teman-teman. Beberapa hari yang lalu (16/4) saya ikut AcEPT untuk pertama kalinya. Dan saya ingin membaginya di sini, sapa tahu bermanfaat buat kalian *uhuk*.

Perhatian: Di sini saya cuma menjelaskan tentang AcEPT ya, kalau ada teman-teman yang nyasar ke sini dikiranya saya membagi tautan atau link untuk mengunduh soal latihan soal, maaf ya, di sini ndak ada. Hehe. Tapi monggo lho, kalau mau dibaca, saya malah seneng ^^. 


Apa itu AcEPT? Seberapa penting buat kehidupan kita *halah*?

AcEPT (bukan ASEP ya, plis deh. Hahaha) itu adalah Academic English Proficiency Test. Yap, tes kemampuan bahasa Inggris semacam TOEFL, UGM punya, tapi lebih memfokuskan pada kemampuan bahasa Inggris untuk akademik. Tes ini biasanya dipakai untuk persyaratan pendaftaran S2 dan S3 di UGM (meski TOEFL juga berlaku, sih). Kalau teman-teman ingin meneruskan studi S2 dan S3 di UGM, AcEPT ini penting, yuuuk. (info pendaftaran S2/S3 UGM, boleh klik di sini)

Terus, soal-soalnya sama nggak dengan TOEFL?

Beda, Beda banget, sumprit *lebay*. Serius, deh. Ini ya supaya nggak kaget-kaget banget pas hari tes ("kok soalnya begindang modelnya?"), mending temen-temen iseng-iseng cari latihan soal di internet. Lumayan supaya temen-temen ada bayangan soal-soalnya seperti apa. Tapi karena temen-temen yang awalnya niat cari soal latihan AcEPT di sini tapi nggak nemu dan udah terlanjur nge-klik (hehe. Maaf ya) dan udah terlanjur baca sampek di sini, saya akan menguraikan (?) section-section yang ada di AcEPT kok.

1. Listening (20 soal)
2. Vocabulary (30 soal)
3. Grammar and Structure (40 soal)
4. Reading (40 soal)
5. Composing Skills (40 soal)

Pengalaman saya ikut AcEPT kemarin, saya cukup kaget dengan bagian Listening. Karena sudah terbiasa dengan suara "jernih" Listening milik TOEFL, saya jadi agak terganggu dengan bagian Listening di AcEPT yang agak "kemresek". Tapi untungnya ndak masalah. Gitu, sih.


Kalau score-nya gimana? Sama nggak dengan TOEFL? Lalu, berapa skor minimal untuk daftar S2/S3?

Set, dah. Ini tanya atau tanya? Hahahaha. Baiklah, score TOEFL dengan AcEPT itu beda, kawan-kawan! Sekali lagi, BEDA! Menurut DAA UGM, skor tertinggi untuk AcEPT adalah 426. Terus, minimal buat bisa daftar S2 di UGM itu harus punya skor 209, kalau S3 skor minimalnya 268. Bingung? Nih, saya uraikan lagi ya.

Nilai terendah AcEPT: 0 (setara skor TOEFL 217)
Nilai batas lulus S2: 209 (setara skor TOEFL 450)
Nilai batas lulus S3: 268 (setara skor TOEFL 500)
Nilai tertinggi: 426 (setara skor TOEFL 677)

TAPIIIII

Menurut data yang sudah saya himpun (halah), ada banyak orang yang nilai TOEFL-nya 450, tetapi belum bisa mencapai skor 209 untuk AcEPT dan orang yang nilai TOEFL-nya 500 belum tentu bisa dapet skor AcEPT 268. Soalnya, faktanya, supaya bisa dapet nilai AcEPT 209, diperlukan kemampuan setara skor TOEFL 500 dan kalau mau dapet nilai AcEPT 268, harus punya kemampuan setara skor TOEFL 550. Beneran, deh. Awalnya saya pikir ini cuma nakut-nakutin, tapi ternyata bener. Gitu -_-"

Nah, buat dapet nilai 209 itu minimal harus benar 84 soal dan buat dapet nilai 268 itu minimal harus benar 108 soal. Berjuanglah!


Oke deh. Pendaftarannya gimana? Bayarnya ke siapa? Berapa ya? Tesnya di mana? Tahu jadwal tes dari mana?

Sebenernya, semua info udah tersedia di situs Pusat Pelatihan Bahasa (PPB) UGM di ppb.ugm.ac.id. Tapi, mungkin di sini saya bisa membantu tahapan-tahapan pendaftarannya. Hehehe. Kuota setiap periode tes itu untuk 400 orang (200 orang di sesi 1, 200 orang di sesi 2). Dan tesnya ya, biasanya di.... PPB UGM (buka Google Maps ya kalau nggak tahu tempatnya. Hehe)

1. Bayar dulu ya di Bank BNI 46 terdekat. Nggak usah isi form macem-macem, langsung samperin mbak-mbak di teller dan bilang, "Mbaaaaaaaaak, mau daftar AcEPT UGM", jangan lupa pakai senyum manis ya (halah). Habis itu, jangan lupa ya serahkan uang Rp125.000,00 ke mbaknya. Kalau udah, nanti kita dapet slip pembayaran. Jangan sampe ilang karena di situ ada username dan password yang berguna buat login sewaktu mendaftar nanti.

2. Nah, kalau sudah membayar dan slip pembayaran di tangan, daftar deh (jadwal pendaftaran dan jadwal tes semuanya ada di situs PPB itu. Saya ndak hapal. Hehe) di acept.ugm.ac.id. Pakai username dan password dari slip pembayaran itu buat login.

3. Isi data diri selengkap-lengkapnya ya. Kalau sudah, langsung print/cetak kartu peserta dan album panitia. Dikopi yang banyak, kalau perlu.

4. Kasih pas foto kita yang paling kece: 4x6. Tanda tangani juga kartunya. Sudah, deh.


Perlu bawa yang lain-lain lagi nggak pas tes?

Perlu lah. Bawa diri (ya iyalah), bawa kartu identitas, alat tulis (modal sendiri ya, jangan cuma modal pinjem. hehe). Biasanya, nanti pas hari tes, akan ada banyak orang di halaman PPB UGM yang nawarin alat tulis dan alas buat tes. Ya, terserah sih kalau mau beli, tapi saya ndak. hahahaha. Dan jangan lupa, catet kalau perlu: harus sudah ada di TKP 30 menit sebelum ujian dimulai. Gitu. Terus, jangan lupa berdoa, semoga dilancarkan semuanya :)).


Pengumumannya biasanya kapan?

Biasanya delapan hari setelah tes, seminggu lebih sehari. Hasilnya bisa dilihat di website PPB UGM dengan memasukkan tanggal lahir dan nama kita. Untuk score report-nya bisa diambil sehari setelah diumumkan di website. Hehehehe.


Oke, makasih ya.

Iya, sama-sama :))) *apa sih*


Jadi, itulah AcEPT. Temen-temen yang sudah punya TOEFL minimal 450, bisa bernapas lega karena TOEFL juga laku buat daftar S2 UGM atau TOEFL minimal 500 buat yang ingin daftar S3. Tapi ya itu, kalau saya sih amannya, mending ikut AcEPT saja. Terutama buat yang tertantang rasanya ngerjain soal ujian kemampuan bahasa Inggris yang beda dengan TOEFL. Hehehehehe. Oke, segitu aja ya. Sekali lagi, maaf ya, saya nggak menyediakan latihan-latihan soal AcEPT. Hehehehehe.

Website PPB: ppb.ugm.ac.id
Website AcEPT: acept.ugm.ac.id
Website UM UGM: um.ugm.ac.id

ja ne...