Kamis, 09 September 2010

Khayalan dan Aku

Aku dan Khayalan

Aku dan Khayalan adalah satu.
Khayalan ada karena aku.
Dan mungkin, aku ada karena Khayalan.



----------------------------------------------------------------------------------


Aku telah memaksa Khayalan untuk menjadi diriku. Padahal ia bukan aku.
Aku juga telah ribuan kali mencoba mengkhianatinya.
Dan ia sama sekali tidak membenciku dan tidak meninggalkanku.

Dan sekarang, setelah banyak pengorbanan Khayalan yang ditujukan untukku,
aku INGIN membunuhnya? Pikiran gila apa lagi ini?

"Ya. Bunuh saja aku". Khayalan tiba-tiba berdiri di depanku. Tersenyum.

Aku kaget. Belati yang sudah kusiapkan untuk membunuhnya, kusembunyikan.

"Kau tak usah repot-repot menyembunyikannya. Aku sudah tahu itu", katanya sembari matanya menunjukkan ke arah tempat aku menyembunyikan belati.

"Kau....", desisku.

"Kau lupa, bahwa aku dan kau adalah satu?", kata Khayalan sambil terkekeh.

Aku diam. Ia sering sekali berkata bahwa aku dan Khayalan adalah satu, walaupun kami berbeda.
Semua yang kuinginkan, semua yang kupikirkan, semua yang kurencanakan. Ia tahu semua.
Ia bak penyihir yang bisa membaca pikiran orang-orang seperti yang sering kulihat di film dan buku-buku cerita fiksi.
Tetapi sialnya, aku tak mempunyai kemampuan semacam itu.
Khayalan seperti sebuah kotak misteri penuh kejutan yang terkadang mengerikan bagiku.

Khayalan masih berdiri di hadapanku. Pandangannya penuh misteri.
Menantang sekaligus ingin dikasihani.

"Khayalan, kau tak pantas dikasihani!". Kata-kata itu memang meluncur dari mulutku sendiri.
Tetapi bukan aku yang mengatakannya. Ada sesuatu yang "lain" yang mengendalikanku.

Sekonyong-konyong, aku melemparkan belati itu pada Khayalan. Ia tersungkur.
Dalam sekejap, sekelilingku berubah menjadi lautan darah.
Dan itu, bukan darahnya, tetapi darahKU. Aku panik.

Dalam pandanganku yang semakin nanar, kulihat ada seseorang yang tertawa sinis.
"Kerja yang bagus, gadis manis. Kau milikKU sekarang".

Suara itu. Bukan suara milik Khayalan.
Apakah sebenarnya aku mempunyai dua Khayalan?

ja ne...

Tidak ada komentar: