Senin, 14 November 2011

Wajar?

Berhubung ternyata yang aku tulis tadi malam di sini ternyata dengan bodohnya nggak kesimpen, okelah aku tulis lagi. -_-"

Pernahkah kamu kangen dengan seseorang hingga kadang nyaris kehilangan akal sehat, kadang nggak bisa membedakan mana dunia nyata dan imajinasi, dan malah kadang kamu terjebak dalam imajinasi yang kamu buat sendiri?

Aku pernah. Dan itu, sayangnya, sedang aku alami sekarang. Dan mungkin aku sudah dalam tahap bukan kangen lagi, tapi terobsesi. Seram. Nggak perlu tahu siapa orangnya. Mungkin kamu juga sudah tahu.

Dia, temanku. Aku belum cukup lama mengenalnya ('belum lama' di sini bisa diartikan dua jam, satu hari, satu minggu, dua bulan, satu tahun, dua tahun, suka-suka akulah) dan sebenarnya, belum cukup mengenalnya. Dia baik (kalau nggak baik, nggak mungkin aku kangenin, kan?). Aku selalu suka saat-saat bersamanya. Entahlah, ketika dia sedang ada di dekatku, dia selalu 'ngemong' aku (mungkin dia tahu dari raut mukaku yang minta di'emong' sama dia). Tanpa banyak bicara, dia tahu apa yang aku inginkan saat aku bersamanya.

Dan sekarang, aku merindukannya. Sangaaaaaaaaaaaat merindukannya. Sebagai teman, tentunya. Wajar kan?

Wajar kalau kamu nggak menangisinya setiap malam. Wajar kalau kamu bisa berhenti memikirkannya barang satu hari.

Tapi sayangnya aku nggak bisa berhenti menangisinya setiap malam dan aku nggak bisa berhenti memikirkannya bahkan cuma satu hari pun.

Parah.
Dou shiyoooo?


ja ne...

Tidak ada komentar: