Senin, 16 April 2012

Hampir Setahun...

Hampir setahun…

Aku bahkan masih ingat semua yang terjadi di hari itu. Dari ketemu sampai ketika akan berpisah. Datar, seperti biasa. Khas setiap kita lagi barengan. Kaku. Dan waktu kamu pamit pulang, ada rasa keinginan yang kuat untuk menahanmu pergi, “Jangan! Jangan pergi!” teriakku. Ah tentu saja kamu tak mendengarnya. Aku kan hanya meneriakkannya dalam hati. Kalau aku sampai berani mengatakannya, aku sudah bisa menebak ekspresimu. Hahaha. Buatmu, pasti aneh.

Hari-hari setelah itu, tau apa yang terjadi? Aku nggak bisa berhenti mikirin kamu. Kadang-kadang bisa tiba-tiba nangis. ABG banget ya. Gilak. Ampun deh. Dengan susah payah, aku membuang semua kemungkinan kenapa aku bisa seperti ini, bahkan yang ‘terburuk’ sekalipun. Aku mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa cuman satu hal yang bikin aku kayak gini. Rindu dengan seorang teman. Titik.

Rindu? Cuman rindu? Yakin? Aku sendiri bingung. Kata anak-anak gahul zaman sekarang: galau. Rindu itu dialami ketika seseorang merasakan perasaan yang kuat untuk bertemu. Itu kata KBBI (Gila ya, harus buka KBBI dulu buat cari arti kata ‘rindu’). Kalau dilihat artinya sih, kayaknya iya. Yang aku rasakan sekarang adalah rindu.

Ya, aku rindu ketika kita bersama. Aku yang biasanya banyak bicara, selalu mendadak diam. Kamu pun juga sama. Aku selalu mencari-cari topik pembicaraan untuk ngobrol, tapi suliiiiit sekali. Tapi jujur, aku paling suka ketika kita berjalan beriringan dengan diam. Nggak ada suara yang keluar dari mulut kita. Hanyut dalam pikiran masing-masing. Romantis, menurutku J

Tapi,

Ada satu hal yang sangat menggangguku. Bukan, bukan karena teman lawan jenismu yang begitu banyak. Aku malah justru tidak terlalu peduli soal itu :P. Hehehe. Aku mengkhawatirkan imajinasi-imajinasiku, khayalan-khayalanku tentang kamu. Kalau bisa kuhitung, mungkin sudah ribuan cerita fiktif tentangmu yang berkembang di kepalaku. Semuanya berjalan sesuai alur yang kuinginkan. Tentu saja. Tapi, aku nggak mikirin yang aneh-aneh lho. Hahaha. Bersih dan aman. Meskipun ceritanya super ngawur. Tapi sebenarnya, aku takut kalau sudah terlalu jauh tenggelam dalam cerita-cerita karanganku sendiri. Aku mulai takut sendiri kalau-kalau sebenarnya perasaanku ini sudah bukan rindu lagi. Tapi mengarah pada obsesi, maniak, atau segala macemnya. Oh yeah, itu menyeramkan. Tak ingin melihat kamarku penuh dengan fotomu yang kutandai macam-macam, atau teror yang aneh-aneh kan? Hahahaha… Aku bercanda. Aku masih bisa berkomunikasi dengan baik kok kalau interaksi dengan orang lain. Tandanya aku masih normal.

Terlepas dari ketakutanku dan ketidakjelasanku, pokoknya aku rindu kamu. Sebagai teman yang canda ria dan nasehat-nasehatnya ingin kudengar. Jangan salah sangka dulu ya. Hahaha. Aku takut kalau kamu baca ini dan merasa kalau yang ada di postingan ini adalah dirimu, kau jadi menjauhiku atau menganggapku aneh. Aku yakin kalau kamu nggak akan sedangkal itu.

Dan oh, kira-kira petualangan apa lagi yang akan kita lakukan kalau kita bertemu nanti?


PS: "aku" bukan berarti aku. "kamu" juga bukan berarti kamu.

ja ne...

Tidak ada komentar: