Senin, 01 Juli 2013

Yakin Pinter Bahasa Indonesia?

Di sela-sela keriweuhan bin keribetan alaihum gambreng saya belajar (nggak segitunya sih. Biar keliatan 'cadas' aja. Hehe) untuk persiapan JLPT (Japanese Language Proficiency Test) alias NINOSH (Nihon-go Nouryoku Shiken) alias UKBJ (Ujian Kemampuan Bahasa Jepang), iseng-iseng saya googling tentang soal simulasi UKBI (Uji Kemampuan Berbahasa Indonesia). Kurang kerjaan. Memang. Tapi saya udah lama sumprit penasaran tingkat dewa gegara seorang sahabat memberi tahu saya kalau soal UKBI itu bisa bikin orang Indonesia klepek-klepek. Taruhan deh. Orang Indonesia nggak banyak yang tahu tentang UKBI. Karena tingkat kepopulerannya kalah dengan TOEFL, IELTS, TOEIC, JLPT, TOPIK/KLPT (ujian kemampuan bahasa Korea) atau DELF/DALF (ujian kemampuan bahasa Prancis). Ngenes, tapi yah itulah realita. *apa si*


UKBI BIPA

Sebenernya, saya udah tahu lama kalau ada ujian kemampuan bahasa Indonesia. Tapi, bukan UKBI namanya. Di UGM, ada istilah lain. Namanya TIFL (Test of Indonesian as a Foreign Language). Biasanya diselenggarakan di INCULS, institusi di UGM yang khusus mengajarkan bahasa Indonesia kepada orang asing. Yap, tes ini diperuntukkan bagi BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Tesnya meliputi kemampuan mendengarkan, tata bahasa, terus ada juga kemampuan berbicara. Kata teman-teman saya yang mahasiswa asing, katanya soalnya sulit banget. Iseng-iseng saya pernah ngintip soal TIFL dan ternyata memang....sulit -_-". Nggak yakin kalau saya pun bisa mengerjakan dengan benar. Ngokngok.
Terus belakangan, saya baru tahu kalau di Jepang juga ada UKBI, khusus untuk orang Jepang (lihat laman resminya di sini. Lamannya pakai bahasa Jepang). Gegara teman saya, orang Jepang, dengan pasang muka cerah ceria mengacung-acungkan brosur UKBI pada saya. Sudah saya duga. Brosurnya full nihongo alias pakai bahasa Jepang. Dan lagi-lagi kata teman saya, UKBI yang Japanese Version ini juga sulit karena dibagi-bagi per level. Macam JLPT gitu. Dan asiknya (?), UKBI ini diadain di Indonesia (Bali dan Jakarta) dan Jepang (Osaka, Kyushu, dan Nagoya).
Dua macam ujian kemampuan bahasa Indonesia tersebut (UKBI dan TIFL) sama-sama berguna buat cari pekerjaan atau sekolah bagi orang asing di Indonesia. Ya semacam salah satu persyaratan gitu deh. Antara salut dan minder, buat saya jadi satu. Salut karena banyak juga orang asing yang super semangat belajar bahasa Indonesia. Tapi, minder juga. Jangan-jangan bahasa Indonesia mereka bisa lebih bagus dari saya -_-".


UKBI untuk Orang Indonesia

Balik lagi ke topik awal postingan nggak penting ini. Iya, gegara 'hasutan' sahabat, saya jadi geregetan kepingin menguji kemampuan bahasa Indonesia saya. Malu lah kalau bahasa Indonesia saya ternyata nggak meningkat dari SD. Hehehe. Lantas, tengah malam (serius), saya googling mencari 'pencerahan' siapa tahu nemu kumpulan soal atau kisi-kisi (hiyaaa... kisi-kisi...). Dapatlah saya tautan laman resmi UKBI Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud. Menurut info yang saya dapat, UKBI biasanya dipakai untuk uji kompetensi guru-guru bahasa Indonesia atau seleksi Duta Bahasa. Dan standarnya nasional dan berpeluang internasional! UKBI ini ada lima sesi (mantep!). Sesi I adalah mendengarkan. Sesi II adalah merespons kaidah (semacam EYD dsb). Sesi III adalah membaca. Sesi IV adalah menulis. Sesi V adalah berbicara. Saya belum tahu pasti, UKBI itu bisa diikuti oleh 'rakyat jelata' macam saya atau enggak. Hahaha. Tapi kayaknya oye juga nih buat bahan pertimbangan seleksi Miss Indonesia atau Putri Indonesia. wkwkwk. Oh ya di laman resmi itu kita bisa unduh langsung simulasi UKBI. Formatnya flash player. Ada dua puluh soal. Tapi dari lima sesi UKBI aseli, cuma diambil tiga sesi pertama. Dibilang gampang, enggak gampang. Dibilang susah, juga enggak susah. Paling nyebelin buat saya itu bagian sesi mendengarkan. Phew.

Ini cuman salah satu karena saya sudah coba empat kali dengan soal yang sama. Hahaha.
Tertarik mencoba? Saya jadi makin geregetan nyobain UKBI aselinya nih. 
Ealah, Fia. Yakin kamu pinter bahasa Indonesia?

ja ne...

Tidak ada komentar: