Sabtu, 30 Oktober 2010

"Maaf..."

"...I don't know how or why I feel different in your eyes
All I know is it happens every time..."
(The Way You Look At Me, Christian Bautista)

Sekitar setahun yang lalu...
Kami berdua duduk di sebuah bangku pada suatu sore. Berhadap-hadapan. Sebelumnya, akan aku perkenalkan siapa orang yang berada bersamaku saat itu. Dia adalah orang yang sangat berarti bagiku, pada saat itu. Pandangan kami berdua kosong. Ia menungguku berbicara. Mulutku tertahan. Seakan ada ribuan plester ekstra kuat yang menahan bibirku. Mataku bergetar. Mencoba membendung air mata yang nyaris keluar. Ia terus menatapku. Pandangannya sangat teduh dan sabar. Aku serba salah.

"Maaf...", hanya itu yang keluar dari bibirku. Kepalaku tertunduk lesu.

Ia tersenyum. "Aku sudah menduganya", katanya.

Aku menatapnya dalam-dalam. Masih tak percaya dengan kata-kata yang diucapkannya. Ia membaca pikiranku. Ia tahu apa yang akan aku katakan. Ia tahu bahwa aku akan menyakitinya.
Ia tahu semuanya sebelum aku bicara.

"Maaf...", ulangku.

"Tak apa-apa. Sungguh. Asalkan kamu bahagia, aku akan baik-baik saja".

Wajahnya terlihat tegar. Ia mengacak bagian atas jilbabku seperti biasa dan menepuk bahuku.

Itulah perpisahan kami yang sama sekali tidak ada uraian air mata. Aku berhasil menjaga emosiku sendiri. Aku berhasil. Kami berhasil.


"....Cause there's somethin' in the way you look at me
It's as if my heart knows you're the missing piece
You make me believe that there's nothing in this world I can't be
I never know what you see
But there's somethin' in the way you look at me..."
(The Way You Look At Me, Christian Bautista)


(untuk "adikku" dengan ketegaran dan kesabarannya yang luar biasa. Maafkan aku...)



ja ne...

Tidak ada komentar: