Kamis, 21 Februari 2008

modern of school: individualism vs sosialism

Tau apa maksudku???

Hmm.. Gini lo... Sekarang ini 'kan banyak ...
...orang-orang yang menamai dirinya 'penganut' sosialis....

Wait, wait, wait....
Jangan berpikiran yang aneh-aneh...
Sosialis itu bukan yang 'itu tuh' tapi orang-orang penganut faham kompak-isme.

Kadang aku mikir, ini aku yang salah ato mereka (penganut kompak-isme)?

Ayolah... Masa' gitu, sih???

Dari satu sisi emang kompak itu 'very very very important thing', tapi sisi lain juga 'very very very nggak penting'. Kalo yang VVVIT itu contohnya kayak pas lagi outbond, pas lagi lomba beregu, pas lagi kerja kelompok, ato apa aja yang melibatkan kita dengan kelompok. Sebaliknya, kalo yang VVVNP itu ya tau sendiri lah contohnya. Nggak usah disebutin.



Kalo menurut aku, kompak-isme itu emang penting, yang penting selama itu nggak negatif. Tapi, kalo udah yang manja-manja; bergantung dengan orang laen, aku punya motto NEVER TO SAY IT.


KENAPA???


Boy and girls, please see it!!


Ini adalah proses menuju kedewasaan dan kemandirian

Tuh, aku bisa ngomong berat to??

Dan, pada mikir enggak sih kalo kita nggak selamanya bergantung dengan orang lain???


Yah, aku emang ada di antara keduanya sih: individual dan sosialis. Ada kalanya aku itu bareng-bareng, kompakan, tapi emang ada kalanya aku sendiri alias individual. Orang-orang terserah mau ngomongin aku apa; mau jelek-jelekin aku, ya, sana. Yang jelas: EMANG GUE PIKIRIN??

Tidak ada komentar: