Kembaranku Bukan Kembaranku

Bingung dengan judul di atas? Atau merasa kalau saya ikut-ikutan judul sinetron? Hahaha. Sori lah yauw.

Sebelum masuk ke inti cerita, pernahkah pembaca yg budiman ini kembaran baju dengan seorang teman padahal nggak janjian? Kalau saya, sering.
Bukan kembaran, tepatnya. Tapi nyaris samaan bajunya. Entah itu warna atau corak.

Nah teman saya yang 'beruntung' menjadi kembaran saya itu bernama Ardha (Dha, kalau kamu nggak mau namamu eksis di blogku, bilang ya :D). Berjilbab juga kayak saya. Sebenernya saya tahu Ardha (bukan kenal lho ya) dari SMP, sechara saya satu SMP sama dia. Dan ketika kami mahasiswa, kami dipertemukan kembali di jurusan yang sama dan di kelas yang sama. Insiden 'kembar mengembari' ini terjadi sejak kami berkecimpung di organisasi yang sama, yakni HIMAJE (Himpunan Mahasiswa Sastra dan Bahasa Jepang) dan kebetulan kami berada di dalam satu atap Divisi SDM. Yah kira-kira ketika kami masih imut-imut nan lucu lah. Hahaha.

Sebenernya, saya dan Ardha itu emang punya style yg hampir mirip dalam berpakaian. Tapi, Ardha bisa lebih feminin dari saya (beneran deh). Soalnya kadang-kadang saya berpakaian kayak preman, sesuka saya. Walaupun akhir-akhir ini saya udah lumayan insyaf dengan sering pake rok kalau ke kampus.

Balik lagi ke fenomena unik antara saya dan Ardha. Dalam seminggu, bisa jadi lebih dari dua kali kami (hampir) kembaran. Misalnya kemarin Kamis dan Jumat. Selama dua hari berturut-turut, kami kompak pakai baju pink di hari Kamis dan baju kotak-kotak dengan jilbab hitam di hari Jumat. Ckckck. Kok bisa ya? Suer kewer-kewer kami nggak janjian! *lebayyy*

Biasanya, Ardha duluan yang sadar kalau kami kembaran. Kalau udah gitu, kami berdua bakal ketawa keraaaaas banget dan berkata, "Cen cah SDM ki...".
Hahahaha
Dan siapa tahu di kehidupan kami sebelumnya, ternyata kami adalah kembar *mulai ngaco. Yah gimana yah, ikatan batin di antara kami memang kuat sih... *hasyah*.

ja ne..