
Hati: Gambar di atas bagus yah?
Otak: Iya *melengos*
Hati: Kau kenapa?
Otak: Ah. Seandainya semudah itu.... *menghela napas*
Hati: Kau sudah menerimanya?
Otak: Belum. Belum sepenuhnya. Kau?
Hati: Tak usah ditanyakan lagi *tersenyum*
Otak: Kau sih enak... Dapat mudahnya...
Hati: Siapa bilang? Kau yang seharusnya bersyukur. Aku yang lebih dulu merasakan, bukan kamu *jengkel*
Otak: Ya, tapi gara-gara kamu, aku jadi susah!
Hati: Ah susah!
Otak: Ya, susah!
Hati: Sulit!
Otak: Ya, sulit!
Hati: Kau memang bagian tubuh yang paling rumit!
Otak: Diam kau!
Mata, Tenggorokan, dan Paru-Paru terbangun dari tidurnya gara-gara keributan Otak dan Hati.
Paru-paru: Hei, bisa diam tidak?
Tenggorokan: Ya, kalian bisa diam tidak?
Mata: Aku masih lelah setelah nonton Piala Dunia tadi malam tahu!
Otak dan Hati: (bernyanyi) Memang inilah nasib kamiiii....
Pilu bak Cinderella....
Susaaaah.... Susaaaah... Susaaaah....
Paru-paru, Tenggorokan, dan Mata: Gemblung kabeh! *ngeloyor pergi melanjutkan tidur*
Otak: Iya *melengos*
Hati: Kau kenapa?
Otak: Ah. Seandainya semudah itu.... *menghela napas*
Hati: Kau sudah menerimanya?
Otak: Belum. Belum sepenuhnya. Kau?
Hati: Tak usah ditanyakan lagi *tersenyum*
Otak: Kau sih enak... Dapat mudahnya...
Hati: Siapa bilang? Kau yang seharusnya bersyukur. Aku yang lebih dulu merasakan, bukan kamu *jengkel*
Otak: Ya, tapi gara-gara kamu, aku jadi susah!
Hati: Ah susah!
Otak: Ya, susah!
Hati: Sulit!
Otak: Ya, sulit!
Hati: Kau memang bagian tubuh yang paling rumit!
Otak: Diam kau!
Mata, Tenggorokan, dan Paru-Paru terbangun dari tidurnya gara-gara keributan Otak dan Hati.
Paru-paru: Hei, bisa diam tidak?
Tenggorokan: Ya, kalian bisa diam tidak?
Mata: Aku masih lelah setelah nonton Piala Dunia tadi malam tahu!
Otak dan Hati: (bernyanyi) Memang inilah nasib kamiiii....
Pilu bak Cinderella....
Susaaaah.... Susaaaah... Susaaaah....
Paru-paru, Tenggorokan, dan Mata: Gemblung kabeh! *ngeloyor pergi melanjutkan tidur*
ja ne...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar