Aku adalah seorang wanita yang terlalu banyak berhadapan dengan harapan.
Aku terlalu banyak berharap. Apapun. Yang pasti, aku merasa aku tidak terlalu banyak memberikan harapan untuk orang lain.
Cih, aku benci itu. Benci karena aku terlalu banyak berharap, bukan karena tidak terlalu banyak memberikan harapan. Betapa kadang nggak gunanya aku.
Yeah, perlu diketahui bahwa sesuatu yang aku harapkan kadang tidak logis, tidak masuk akal, dan tidak mungkin.
Dan aku tidak bisa membedakan dengan yang satu ini:
Khayalan.
Bagiku antara khayalan dan harapan terdapat batasan super halus sehingga aku sendiri sering tidak bisa membedakan, mana yang khayalan dan harapan.
Tentu saja, ketika aku berkhayal, aku juga berharap. Dan ketika aku berharap, aku juga berkhayal.
Ah bodoh sekali.
ja ne...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar