Nothing. Thanks.

Kapan terakhir kali aku posting? Dua hari yang lalu? Yah, nggak papalah.

Beberapa jam yang lalu aku baru aja selesai ujian kaiwa. Ujian percakapan. Pake bahasa monyet. Nguk nguk nguk. Eh nggak ding, pake bahasa Jepang. Semalem sama sekali nggak ada persiapan. Otakku benar-benar mau kebelah jadi dua. Kayaknya enak kalo dijadiin masakan padang.
Jayus kuadrat.

Pasangan kaiwaku adalah Aldy. Beruntung bener partneran sama dia. Pinter kaiwa, pinter masak, rajin menabung, rajin sholat, berbakti pada ortu, sayang keluarga, sayang pacar. Hahaha.... Ngaco. Aldy adalah seorang best friendku, kakak, sahabat, brother. *halah*

Hari ini dimulai dengan kepanikan yang melandaku karena aku sama sekali nggak belajar. O'on. Aku membodoh-bodohi diriku sendiri ketika perjalanan dari rumah ke kampus:

"Fia pinter, fia cantik, Fia manis, Fia baik"

Sampe kampus, bener-bener rame. Rame. Sejak kapan mahasiswa Sastra Jepang yg mau ujian Kaiwa tambah banyak gini?

Dengan akal sehatku yang alhamdulillah masih jalan waktu itu, aku akhirnya sadar kalo Si Komo baru lewat. Makanya macet. Hasyah. Nggak, nggak. Itu acara LEM FIB untuk mahasiswa baru. OMG, mahasiswa baru! Aaaapaaaa??? Udah ade lagi mahasiwa baru??? Dan aku jadi tahun ketiga????

Noooooooo..............................

Dan para panitianya tidak menyapaku sebagai maba! Wajah imut gini nggak dikira maba, padahal temen-temenku dikira maba semua. *&^%%*O(*^&*%&^$&$. Yang ada di dalam pikiran mereka mungkin "Sini, nek. Saya bantu berjalan".
Jayus pangkat tiga.

Lupakan.

Ujian kaiwa tadi, kami semua disuruh berdialog dua kali dengan pasangan masing-masing. Soalnya kalo bergonta ganti pasangan itu nggak baik. Bisa kena HIV/AIDS dan lain-lain. Tapi ada juga yang bercerai dengan pasangannya karena pasangannya nggak datang atau sudah bosan dengan pasangan yang lama.
Jayus pangkat empat.

Yah pokoknya ujian tadi mantap. Lebih mantap daripada makan katsudon jumbo di Hikari Ramen. Errr... Nggak juga ah, lebih mantap katsudon jumbo.

Akhir kata, saya memberi dukungan penuh kepada HUDSON, BRANDON, PUTRI AYU, dan BONITA dalam INDONESIA MENCARI BAKAT. Kalo di antaranya ada yang tersingkir, saya tak tahu lagi harus berkata apa. Apa,



ja ne...