Senin, 17 Mei 2010

AKU, KALAH

Hai.

Sebenarnya aku ingin menulis tentang dahsyatnya Dai Go Kai Nihongo No Hi kemarin, betapa asik dan serunya jadi MC, dan lain-lain.

Tapi tiba-tiba sesuatu yang mengejutkanku terjadi.

Selama dua hari Dai Go Kai Nihongo no Hi itu, aku merasa aneh.

Ada sesuatu yang mengganjal.

Tentangnya.

Pialaku.

Ia yang sebelumnya telah aku lepas perlahan-lahan, tiba-tiba entah kenapa, aku ingin memilikinya lagi.

Namun, sahabatku, sepertinya mempunyai perasaan yang sama denganku.

Aku tak bisa menyalahkannya. Karena ia memang tak salah. Kami sama-sama terbuka akan hal itu. Bahkan kami sempat bercanda dengan mengatakan bahwa 'persaingan kami ini sangat sehat' tanpa harus ada jambak-jambakan rambut atau labrak-labrakan seperti di sinetron.

Kami saling menertawai pemikiran sinting kami.

Sinting?

Ya benar. Aku nyaris sinting semalam suntuk memikirkan pialaku.

Aku mengagumi pialaku. Memang bukan berarti aku mencintainya.

Namun kali ini berbeda.

Ada batas ambigu di perasaanku sekarang.

Hanya suka? Atau lebih?

Dan aku nyaris menangis ketika sahabatku mengatakan bahwa ia merasa bersalah padaku.

Aku juga merasa bersalah padanya. Oh Tuhan, ia sangat beruntung. Ia diperlakukan berbeda. Aku iri.

Mungkin pialaku sudah tahu tentangku. Tentang perasaanku. Semua. Mungkin.
Dan aku --mengutip status FB-- ini yang hanya bisa kulakukan:
kali ini aku tidak ingin bersaing dengan siapapun. Aku tidak akan berharap menang. Aku hanya akan duduk diam. Memandang piala kemenangan itu dari jauh dengan tersenyum dan aku akan mencoba untuk mundur. Perlahan. Karena ia terlalu agung untukku. Toh bagaimanapun usahaku untuk menggapainya, piala itu akan semakin jauh dariku :)


Well, bisa dikatakan saat ini aku sedang berada di titik terendahku. Aku sengaja kalah. Aku tak mungkin menang.


Dan jika suatu saat nanti tiba waktunya, aku ingin berteriak sekeras mungkin di dalam hati:

SAYOUNARA!!!



ja ne...

Tidak ada komentar: