Jumat, 07 Mei 2010

Demam Berdarah Dengue

Banyak nyamuk di rumahku uuu...
Gara-gara kamu uuu...
Malas bersih-bersih...

(Enno Lerian)

Nyamuk adalah hewan atau serangga yang paling menyebalkan sedunia. Disusul oleh semut dan cicak. Nyamuk selain bikin kita gatal-gatal dan bentol-bentol dan ngerampok darah kita seenaknya, juga bikin penyakit.

Apa hayoooo???

Benar, anak-anak! Salah duanya adalah DBD dan Malaria.

Yang mau aku bahas di sini adalah DBD. Karena aku nggak ngerti soal Malaria dan kebetulan aku nggak punya urusan sama si Malaria itu.

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aides aigepti (?), atau yaaa itulah namanya. Kayak merk air mineral.

Sedikit intermezzo:
Aku belum lama tau kalo DBD singkatannya adalah itu, Demam Berdarah Dengue. Awalnya kupikir orang-orang terlalu aneh menyebut demam berdarah dengan singkatan yang kelebihan huruf D-nya. Tau kan maksudku?
Kalo nggak tahu, Anda menjadi Fia ke 2. Selamat!

Aku pernah kena DBD. Nggak tanggung-tanggung. 3 kali. Dan ketiga-tiganya si DBD itu berkolaborasi sama tipus. =______=
Zzzzzz.

Hampir semua anggota keluarga besarku punya riwayat pernah kena DB. Bahkan yang sampe ditransfusi darahpun ada.

Dan aku kehilangan sahabatku waktu SD karena DBD.

Dia adalah Mbak Fitri. Aku lupa nama panjangnya. Orangnya gemuk dan cantik. Lucu. Asik bangetlah pokokmen. Dia dipanggil Yang Maha Kuasa ketika ia dan aku kelas 5 SD.

So saaaaaad T_T

DBD sebenernya bisa dicegah. Jaga kebersihan dan hati-hati sama nyamuk. Tapi dua-duanya susah-susah gampang. Apalagi hati-hati sama nyamuk. Kita nggak bisa interview si nyamuk dia itu mbawa penyakit atau nggak kan? Hmm. Krik krik krik.

Dan iklan layanan masyarakat tentang DBD oleh psikolog kondang, Bu Tika Bisono (well, perlu diketahui, beliau juga kehilangan anaknya gara-gara DBD) benar-benar berguna. Seenggaknya buat aku. Siklus DBD itu kayak tapal kuda, gitu katanya. Gejalanya demam tinggi, mual, pusing, dan kadang-kadang (kadang-kadang lho, bukan selalu) disertai bintik-bintik merah pada kulit. Itu gejalanya. Segeralah periksakan ke dokter. Nah kalo udah positif DBD, jangan senang dulu ketika suhu tubuh sudah menurun. Malah itu masa kritisnya. Trombosit harus benar-benar dijaga dan asupan minum air putih jangan lupa. Setelah itu, biasanya demam tinggi lagi. Jangan panik karena demam tersebut menandakan masa pemulihan.


Hmm para dokter dan calonnya (calonnya dokter atau calon dokter), tenang saja. Saya ini (calon) linguis kok, bukan dokter. Hahahaha.


Question:

Kenapa tiba-tiba nulis tentang DBD?
Ada deh. Hahahaha...


Cepat sembuh :):):)


ja ne...

Tidak ada komentar: