Sabtu, 18 Juni 2011

Embuhlah -_-"


(I'm alone. Alone. And alooooooooooone) -_-"


Untuk pertama kalinya, sejak saya menginjakkan kaki di universitas, mempunyai Kartu Tanda Mahasiswa, dan orang-orang berhenti bertanya, "SMA mana, dek?", saya malas ikut ujian.

Serius.

Saya mencintai jurusan saya dan merasa paling beruntung karena bisa belajar di jurusan ini.

TAPI,

Entah kenapa nggak kayak semester-semester lalu: semangat sekali ngumpulin bahan ujian, bikin rangkuman, dan belajar di minggu tenang.
Zannen desu ne. Euforia semacam itu nggak saya rasakan semester ini. Seolah-seolah semangat yang seharusnya meletup-letup sejak beberapa minggu lalu, menguap secepat cheetah (apaseh?).
Saya berusaha nggak mau menyalahkan siapa-siapa dan apa-apa: ini nggak ada hubungannya dengan pekerjaan, ini nggak ada hubungannya dengan siapapun, dan tentunya ini nggak ada hubungannya dengan skripsi jadi-jadian.

Jadi, saya belum bisa menjawab kenapa saya jadi nggak punya semangat belajar gini. Saya maunya malah pingin lari dari ujian dan hanya mau kerja. Kerja. Kerja. Kerja. Kerja. Titik. Saya sedang gila kerja. Tetapi, tidak untuk belajar. Sejauh mungkin saya menghindari bangku coklat --tempat tongkrongan saya (dulu)--, diskusi masalah ujian, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkuliahan saya.

Parah.

Anehnya lagi, saya nggak mau disemangati. Saya sensitif kalau ada yang menyemangati saya akhir-akhir ini. Saya merasa, mereka yang menyemangati saya itu mengingatkan saya betapa payahnya saya dalam mengerjakan soal ujian itu. Alhasil, saya cuma bisa lari. Lari sejauh mungkin dengan harapan secercah cahaya semangat belajar itu muncul. Tapi nyatanya, tetap nggak bisa.

Sulit.

Kata orang, biasanya, semangat seperti itu luntur karena ada masalah pribadi. Masuk akal. Tapi sayangnya, saya lagi nggak punya masalah keluarga yang berat, saya nggak punya pacar atau gebetan yang bikin patah hati, keuangan saya alhamdulillah sudah pulih, saya sedang tidak dekat dengan lawan jenis apalagi jatuh cinta (oh mai...), saya (merasa) nggak punya masalah dengan teman saya, dan kerjaan saya baik-baik saja.

Lalu? Apa yang bikin saya kayak gini?

Jenuh? Ah nggak juga. Jenuh sedikit sih. Kalau saya jenuh, biasanya akan berimbas pada semuanya, termasuk kerjaan. Tapi (sekali lagi) kerjaan juga biasa-biasa aja, tidak ada masalah.

Trus apa dong?

Ah embuhlah. Hanya Tuhan yang tahu.


ja ne...

Tidak ada komentar: