Rabu, 22 Juni 2011

IKU UKI

Kali ini saya mau cerita soal seseorang yang sangat penting di dalam hidup saya. No, no, no. Ini bukan masalah gebetan, pacar, atau idola (soalnya kesannya saya orang yang sukanya mbahas kayak gitu -_-"). Dia ini salah satu orang yang selalu berhasil membuat keceriaan saya selalu kembali setiap bad mood saya kumat. Dia adalah orang yang selalu saya nanti kehadirannya setiap hari. Dia adalah sosok yang bikin saya kadang melupakan masalah-masalah, tugas-tugas, dan ujian-ujian *UHUK*. Pokoknya dia istimewa buat saya. Titik.

Namanya Atmim Nusuki. Awalnya, ia mau dipanggil dengan sebutan Aat, tapi SAYA (sori. capslocknya kepencet :P) mengusulkan pada orang tuanya supaya dipanggil dengan nama Uki. Kesannya supaya unyuuuu gichu dech (apaseh?). Orang tuanya meng-ACC dan ia pun resmi dipanggil Uki. Dia sepupu saya. Rumahnya samping rumah saya. Umurnya sekarang sudah enam tahun dan tahun depan akan mulai masuk SD. Kulitnya putih bersih dan matanya sipit. Kayak bukan orang Indonesia.

Bagi saya, di antara sepupu-sepupu saya yang lain, dia adalah sepupu saya yang pualing saya sayangi. Entah apa alasannya, saya nggak bisa njelasin. Ada sesuatu yang *&^%$#^&** dan )!@%^&*$#%^^&((7%#58 (nggak tau ini apa? silakan translate sendiri). Dan rasa itulah yang membuat saya selalu merasa kangen padanya. Mungkin karena dia adalah sepupu paling kecil yang tinggal di kompleks keluarga saya. Mungkin. Tetapi, semakin ia besar, bukannya malah luntur, tapi rasa sayang saya pada Uki semakin besar.

Sayangnya, ia adalah anak yang sangat pemalu. Dan pemalunya terbilang parah. Pada orang-orang yang tidak ia kenal dekat --di dalamnya termasuk ibu saya, adik saya, dan bapak saya :O--, ia tidak mau berbicara. Bahkan pada guru TKnya dan teman-teman di sekolahnya, ia tidak mau bicara! Parah, kan? Makanya dia sepertinya tidak punya banyak teman. Dan pada mereka-mereka ini, hanya untuk menganggukkan kepala atau menggelengkan kepala, ia malu. Kalau sudah begitu, biasanya ia akan mengulum senyum malu-malu ala Uki. Manis sekali :):):).
Dari sekian banyak orang yang 'belum beruntung' itu, ternyata ada segelintir orang --jumlahnya hanya bisa dihitung dengan jari. Serius-- yang bisa berkomunikasi dengan Uki. Ngobrol, main bareng, bahkan berantem.

Segelintir orang itu, termasuk saya.

Entah apa yang membuat saya bisa berkomunikasi dengan Uki: bercanda, ngobrol, main, dan berantem. Orang-orang di rumah saya kadang iri pada saya yang bisa gayeng tertawa cekakakan dengan Uki. Bahkan akhir-akhir ini, dia sudah berani berbohong pada saya. Ia memanggil saya dengan sebutan "Mbak Iyul jelek".

"Mbak Iyul jelek, lagi ngapain, Mbak Iyul jelek?"

Hahaha. Sapaan itu biasanya ia lontarkan dengan cengegesan ketika saya main komputer di rumahnya. Dan kalau pada orang lain dia malu-malu, pada saya, Uki malah sering caper. Kalau sudah begitu, biasanya saya sering berantem dengannya. Hahaha.

Tapi gitu-gitu, dia jago main kartu remi dan UNO lho. Saya sering kalah kalau main sama dia. Ia juga suka mainan game di HP saya dan main game Burger Shop, game yang banyak orang beranggapan bahwa game itu bikin orang jadi psikopat. Hahaha.

O ya biasanya, kalau saya sedang stres dan galau, pelarian saya adalah si Uki. Dia benar-benar pelipur lara saya yang ampuh. Saya nggak bisa sehari tanpa bertemu dengan Uki. Setiap hari HARUS ketemu. Entah dia yang secara ajaib nemuin saya atau saya yang nemuin dia.

Percayalah, kawan. Buat kalian yang suka anak-anak, pasti kalian akan jatuh hati pada Uki. Hahaha.
Kalau sedang main di rumahku, silakan kenalan dengan sahabat kecilku itu. Jika beruntung, kalian bisa menjadi salah satu 'orang-orang beruntung yang bisa ngobrol dengan Uki'.
:D:D:D(ini waktu Uki masih bayi. Gendut dan lucuuu >_<)


(Ini Uki yg sekarang. Semakin kurus tapi tetep lucu :D)
ja ne...

Tidak ada komentar: