Rabu, 21 April 2010

KARTINI

Selamat Hari Kartini

Seluruh perempuan di Indonesia sangat sangat sangat berterimakasih kepada Raden Ajeng Kartini, Dewi Sartika, dkk yang sudah memperjuangkan hak-hak perempuan. Kalau nggak ada perempuan-perempuan hebat seperti mereka, mungkin "Otoko wa soto, onna wa uchi" (Laki-laki di luar, wanita di dalam) masih kental banget. Yeah, jangankan dulu. Sekarang aja masih.

Betewe, aku posting blog ini sebenernya untuk mengomentari status FB guru SMAku. Well, aku agak nggak simpatik (sori lho, Pak) ketika beliau memulai statusnya dengan kalimat seperti ini,"Hari gini emansipasi? Memangnya masih jaman Belanda?" dan blablabla. Mungkin sih mungkin, Beliau nggak tahu kalau BIAS GENDER di Indonesia masih kental banget: Otoko wa soto, onna wa uchi-nya masih terasa. Banyak pekerjaan yang masih diidentikkan dengan perempuan, terutama pekerjaan rumah. Padahal, laki-laki sebetulnya bisa mengerjakan. Kenapa? Capek habis kerja? Perempuan-perempuan Indonesia sekarang banyak kok yang bekerja di luar (tomobataraki), berumah tangga, punya anak, tapi masih juga mengerjakan pekerjaan rumah. Berat lho. Padahal kalau kita tahu, banyak juga pekerjaan yang biasanya identik dengan laki-laki, dikerjakan oleh perempuan. Pernah denger wanita pemanjat pohon kelapa? Pernah denger wanita yang jadi tukang becak, sopir taksi?

Di dalam pekerjaan pun iya. Kalau mau tahu, gaji buruh perempuan dan laki-laki di Indonesia itu berbeda. Padahal rata-rata tugas mereka sama. Kenapa? Padahal mungkin (maaf), di antara buruh prempuan tersebut sudah ada yang jadi janda.

Memang bener, jangan samakan emansipasi wanita era Kartini dengan emansipasi wanita zaman sekarang. Keadaannya sudah berubah, tapi ya itu tadi, hak-hak perempuan Indonesia masih disalahgunakan. Sering kita dengar kekerasan terhadap perempuan. Kenapa perempuan? Secara kodrati memang perempuan itu makhluk yang lebih lemah daripada laki-laki.

Ah lagi meracau saya. Banyak terpengaruh dengan orang-orang di sekitarku yang feminis. Lumayan ketularan. Hahaha.

Yah jangan pikirkan igauan saya yang geje ini.



ja ne...

Tidak ada komentar: