Senin, 05 April 2010

Time Management

Q.S. Al 'Ashr:

"Demi waktu. Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasehati untuk kebenaran, dan saling menasehati untuk kesabaran. "

Untuk saat ini, aku sangat sangat sangat tertohok sama surat Al-Quran di atas. Oh, ternyata time management itu tidaklah mudah. Dan aku mengakui bahwa aku sangat sangat sangat merugi, menyia-nyiakan banyak waktu yang sebenernya berharga (termasuk nulis postingan ini. Harusnya aku belajar, bukannya ngenet).

Aku tidak menyalahkan semua kegiatan yang aku ikuti sekarang, di kampus ataupun di luar kampus. Aku, setidaknya mencoba untuk menikmati semuanya, well --karena tentu saja-- itu sudah keputusanku untuk mengikutinya. Aku hanya takut satu hal: manajemen waktu atau kalo istilah nggayanya: time management.

Sudah rahasia umum kalau aku orangnya moody. Suatu saat aku ketawa ketiwi geje, loncat sana loncat sini, teriak-teriak dan di detik berikutnya aku bisa saja jadi orang yang berbeda: diem kayak patung, wajah horor, madesu banget. Itu aku. Parah banget, kan? Apalagi dalam masalah pekerjaan. Kalo lagi nggak mood, aku bakalan malas menyentuh pekerjaan itu. Bahkan malas untuk ngapa-ngapain. Tapi kalo moodku bagus, bweee segala pekerjaan ku lakoni sampai tuntas. Nah.... masalahnya adalah presentase nggak moodku lebih besar. Ckckckckck. Makanya, orang moody kayak aku disuruh time management secara tiba-tiba. Hasilnya cuma satu: keteteran.

Wakakakakakakakakakakak... Ngeluh itu nggak ada gunanya, Fia. Sekarang jalani saja apa adanya. Nikmati apa yang sudah kamu putuskan. Belajar tanggung jawab dan jangan lupa prioritas.

Good! Nasehat dari Kanjeng Mamiku bagaikan salju yang menyirami hatiku yang panas. Halah.Ibuku itu huebat lho. Sibuknya minta ampun tapi pinter ngatur waktu. Dan aku akan belajar dari beliau. Bukan "akan" lagi, tapi "harus".

Banyak contoh di lingkunganku yang tidak perlu dicontoh *opooo kuwi*. Misalnya, sibuk di kegiatan organisasi tapi kuliah keteteran. Nggak boleh gitu. Apalagi anak dosen macam saya. *halaaaaaaaaah. lagak lu, Fi*

Kata ibuku (lagi), berilah orang yang sibuk itu pekerjaan. Karena orang yang sibuk itu akan merasa aneh dan gatel kalo nganggur. Dan yang pastinya, hasil kerjanya lebih bagus daripada pekerjaan orang yang lbih nganggur dari dia.

Dan aku ingin menjadi orang yang sibuk. Supaya pintar mengatur waktu.

Nah itu MASALAHnya, saudara-saudara!!!

Bagaimanakah seorang Fia bisa mengatur waktu? Dan kebetulan di semester empat ini aku diberi kesempatan untuk belajar mengatur waktu. Semangatlah, Fia! Mengurangi kegiatan untuk masa-masa sekarang bukanlah waktu yang tepat, sudah terlambat. Bisa dihajar banyak orang kalo salah satu dari kegiatanku ada yang dikorbankan.

Hak dezzziiiiiiiingggggg jedeeeeeeerrrr dorrrr dorrrrrr dorrrrrr plaaaaaaak gedebuk klonthang duerrrrrrrr......

Hiii syerem deh ngebayanginnya... Jangan sampe deh. Naudzubillah.

Karena ke(sok)sibukanku, ada sahabatku yang protes ke aku. Aku nggak punya waktu buat main sama dia. Padahal dia ngaku kangen berat sama aku dan aku juga kangen berat sama dia. :(:(:(:(

MISS YOU, BEIBEH :(

Oh untunglah saya JOMBLO. Nggak perlu dapet protes yang lebih keras lagi dari pacar. Lha wong jomblo. Kekekekekekeke. Yang ada aku nggak punya waktu buat mikirin hal-hal yang kayak gitu *hayaaaaaah. gaya lu*


Oh oh oh... Semangat sajalah. Untuk semuanya, SEMANGAT! Jaga mood, lebih penting.



ja ne...

Tidak ada komentar: